Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membukukan laba bersih sebesar 227,34 juta dolar AS pada semester pertama 2015 atau menurun sekitar 38,56 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 370,05 juta dolar AS.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup dalam siaran pers di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa kinerja laba bersih itu sejalan dengan menurunnya makro ekonomi Indonesia dan nilai tukar rupiah.

Menurunnya perekonomian nasional itu berpengaruh terhadap kinerja pelanggan PGN secara umum, khususnya pelanggan pembangkit listrik dan industri.

"Karena kinerja pelanggan yang menurun tersebut membuat penyerapan gas bumi dari PGN juga menurun yang berimbas pada laba bersih dan pendapatan PGN," katanya.

Sementara itu tercatat pendapatan bersih PGN semester pertama 2015 sebesar 1,42 miliar dolar AS, menurun sekitar 12,91 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 1,63 miliar dolar AS.

Heri Yusup mengatakan bahwa sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, perseroan optimistis kondisi ke depan akan membaik.

PGN juga tetap fokus dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi dalam rangka memperluas pemanfaatan energi baik gas bumi.

Sebagai contoh, ia memaparkan bahwa pada Agustus 2015 PGN sudah merampungkan pembangunan pipa trasmisi Kalimantan Jawa Tahap I (Kalija I) sepanjang 207 kilometer. Sepanjang 203 kilometer pipa berada di laut dan empat kilometer pipa di darat. Turut dibangun pula stasiun gas yang mendukung operasional jaringan pipa tersebut.

Dalam rangka meningkatkan perluasan pemakaian gas bumi untuk rumah tangga, lanjut dia, PGN mendapatkan penugasan dari Kementerian ESDM untuk mengelola dan mengoperasikan jaringan gas rumah tangga sebanyak 43.334 di 11 kota atau kabupaten. Jaringan gas rumah tangga tersebut dibangun oleh Kementerian ESDM.

Disebutkan, kota atau kabupaten itu adalah Semarang sebanyak 4.000 sambungan rumah (SR), Blora 4.000 SR, rumah susun di Jabodetabek 5.234 SR, Kabupaten Bogor 4.000 SR, Cirebon 4.000 SR, Palembang 3.311 SR, Surabaya 2.900 SR, Depok 4.000 SR, Tarakan 3.366 SR, Bekasi 4.628 SR, dan Kabupaten Sorong 3.898 SR.

"Pelanggan baru rumah tangga tersebut akan menambah jumlah pelanggan PGN yang ada saat ini yang jumlahnya sekitar 100.000 rumah tangga," katanya.

Heri Yusup menyatakan bahwa PGN akan terus menjadi yang terdepan dalam upaya pemenuhan kebutuhan gas bumi di dalam negeri baik ke berbagai segmen pelanggan mulai dari rumah tangga, UKM, komersial, industri, pembangkit listrik, dan transportasi.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015