New York (ANTARA News) - Harapan-harapan unggulan keempat Kei Nishikori untuk melaju di AS Terbuka berakhir dengan cepat pada Senin ketika runner up tahun lalu itu tersingkir pada putaran pertama, takluk 4-6, 6-3, 6-4, 6-7, 4-6 dari petenis Prancis Benoit Praise.

Paire (26), yang meraih gelar ATP Tur perdananya pada bulan lalu di Bastad, membawa penampilan bagusnya ke Flusehing Meadows dengan meraih kemenangan dalam waktu tiga jam 14 menit untuk memberikan kejutan pada Grand Slam terakhir tahun ini, lapor Reuters.

"Selalu sangat sedih untuk kalah pada putaran pertama, namun saya pikir saya bermain bagus," kata Nishikori. "Saya tidak berpikir bahwa saya bermain buruk. Tidak bermain hebat memang, namun tetap, pertandingan pertama tidak pernah mudah."

Petenis Jepang Nishikori, yang saat melaju ke final tahun lalu sempat meraih kemenangan atas Milos Raonic dan Stan Wawrinka serta secara mengejutkan mengalahkan petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic, terlihat siap untuk bangkit pada ujian pembuka dari permainan buruknya di set pertama.

Namun setelah petenis peringkat 41 dunia Paire menggagalkan dua match point untuk membuat pertandingan set keempat harus diteruskan dengan tiebreak pada keduduan 8-6, kemudian membawa momentum menuju set kelima di mana ia mencatatkan break menentukan untuk unggul 3-2 sebelum menuntaskan permainan Nishikori dengan ace keras.

"Saya memiliki match point dan saya sedikit buruk saat melepaskan forehand," kata Nishikori. "Maksud saya, tiebreak dapat berlangsung dengan baik, maka mungkin saya sedikit kehilangan konsensntrasi, namun ia juga melepaskan serve-serve yang bagus."

"Khususnya pada beberapa game pertama di set kelima, saya kehilangan konsentrasi dan ia melakukan pengembalian dengan baik. Maksud saya, kredit untuk dia juga, bermain bagus dengan kondisi-kondisi ini."

Juara tiga kali pada Tur ATP musim ini, Nishikori tiba di Flushing Meadows sebagai salah satu favorit untuk memenangi Grand Slam terakhir tahun ini.

Setelah mengawali pertandingan dengan kurang meyakinkan, petenis 25 tahun itu secara perlahan menemukan iramanya dan kemudian terlihat siap melaju setelah unggul 6-4 saat tiebreak.

Bagaimanapun, Paire mampu menyapu empat angka selanjutnya sebelum tampil menawan ketika pertandingan memasuki set kelima.

"Bagi saya, mengalahkan Nishikori merupakan hal mustahil," kata Paire, yang memasuki pertandingan ini dengan rekor 2-16 dari para petenis sepuluh besar dunia.

(Uu.H-RF/A020)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015