Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham Tokyo turun 1,57 persen pada awal perdagangan Selasa, karena investor berhati-hati menunggu data China terbaru untuk mengukur kesehatan ekonomi utama Asia itu.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo tergelincir 296,71 poin menjadi 18.593,77 sesaat setelah bel pembukaan.

Indeks Topix dari seluruh saham papan utama jatuh 1,50 persen, atau 23,13 poin, menjadi diperdagangkan pada 1.513,92.

Kepercayaan para pemain telah berkurang bahwa China akan mampu menopang pasarnya di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi, kata para analis.

"China merilis Indeks Pembelian Manajer (PMI) resmi hari ini dan pasar dapat bergerak dengan itu," Toshihiko Matsuno, kepala strategi di SMBC Friend Securities, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Kita tahu ekonomi China melemah, tapi kami ingin melihat bagaimana dampak pelambatannya pada mitra dagang utama."

Pada Senin, Dow Jones Industrial Average berakhir turun 114,98 poin, atau 0,69 persen, menjadi 16.528,03.

Indeks yang lebih luas S&P 500 kehilangan 16,69 poin atau 0,84 persen menjadi 1.972,18, dan indeks komposit Nasdaq menyerah 51,82 poin atau 1,07 persen menjadi 4.776,51.

Kekhawatiran atas dampak potensial yang lebih luas dari pelambatan China muncul kembali karena para analis menyuarakan keprihatinan bahwa pasar masih belum bebas dari turbulensi yang memicu aksi jual besar dan pemulihan tajam di seluruh dunia pekan lalu.

Perdagangan global juga tumbuh lebih tidak stabil karena ketidakpastian suku bunga AS.

Wakil ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan kenaikan suku bunga pinjaman masih mungkin pada September.

Laporan ketenagakerjaan AS untuk Agustus akan dirilis Jumat, akan memberikan petunjuk sebagai data utama terakhir sebelum pertemuan Fed pada 16-17 September.

Suku bunga AS di tingkat terendah secara historis dalam beberapa tahun terakhir telah memicu investasi di pasar saham global, karena mereka telah membuat murah dana pinjaman untuk spekulasi.

Di pasar valas, dolar berada di 120,99 yen, turun dari 121,24 yen. Euro dikutip 1,1243 dolar dan 136,01 yen, bervariasi dari 1,1213 dolar dan 135,95 yen. bur-hih / MTP

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015