Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan peran kontrol media massa sangat diperlukan guna mengawasi berbagai kebijakan pembangunan yang dijalankan pemerintahan saat ini yang banyak diharapkan masyarakat.

"Fakta adalah suci, karena itu sebagai bagian dari masyarakat sipil, peran media dalam mengontrol pemerintah sangat diperlukan," kata Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam Acara Pagelaran 50 Tahun Kompas di Jakarta, Rabu.

Menurut Wapres, bila tidak dikontrol oleh media maka pemerintah bisa saja menjalankan kebijakan yang salah arah sehingga dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh media yang telah memberikn kritik.

Jusuf Kalla menyatakan, berbagai kritik itu diperlukan sebagai bahan guna mengevaluasi berbagai kebijakan yang dijalankan apalagi mengingat banyaknya harapan pada pemerintahan saat ini.

Media, menurut Wapres, juga bisa membantu masyarakat untuk menjadi progresid serta mempengaruhi masyarakat guna menjadi optimis dan tetap bekerja keras.

Untuk Kompas, Jusuf Kalla mengemukakan harapannya agar harian yang didirikan oleh Jacob Oetama dan PK Ojong itu tetap tegak sebagai pengibar bendera hati nurani rakyat serta tidak goyah dan terjatuh kepada pemberitaan-pemberitaan sensasional kepada publik.

"Tidaklah mudah suatu koran nasional yang berkembang dgn baik setengah abad sekaligus memberitakan makna serta informasi yang baik bagi masyarakat," katanya.

Wapres mengungkapkan, dulu seorang wartawati senior pernah bertanya kepada Presiden Joko Widodo, bila ditanya mengenai Kompas, apa yang pertama teringat?

Menurut Wapres, Presiden Jokowi mengatakan hal yang teringat dari Kompas adalah Jacob Oetama, pojok kompas, dan tajuk editorial harian tersebut.

"Berarti presiden suka disentil," seloroh Jusuf Kalla dan menambahkan, Kompas berjalan dengan prinsip jurnalisme yang menjadi amanat hati nurani rakyat.

Dengan menjalankan prinsip-prinsip tersebut, lanjut Jusuf Kalla, kompas juga suka menyentil dan kritis, termasuk pula mendukung dan memuji.

Selain Wapres Jusuf Kalla, hadir pula dalam acara Pagelaran 50 Tahun Kompas tersebut antara lain Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Ketua DPD RI Irman Gusman.

Sejumlah pejabat jajaran Kabinet Kerja yang hadir antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Sekretaris Kabinet Pramono Agung.

Selain itu, tampak hadir pula Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan sosok politik nasional seperti Muhaimin Iskandar, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015