Kudus, Jawa Tengah (ANTARA News) - Para legenda bulutangkis yang berkumpul di Kudus, Jawa Tengah, ternyata tidak hanya melulu membicarakan bulu tangkis.

Di sela acara audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015 yang cukup padat, Kamis, beberapa pemain legenda itu menyempatkan diri berburu batu akik.

Di antara pada legenda bulutangkit itu terdapat Lius Pongoh, Liem Swie King, Hadiyanto, dan Hariyanto Arbi.
Siapa yang tidak kenal Liem Swie King, yang smash sambil meloncatnya menukik tajam dan mematikan lawan? 

Mereka mencari batu akik di kawasan GOR Wergu Kudus.

"Saya dapat batu raflesia bengkulu," ujar Lius yang ditemui di sela acara pengumuman pemenang super tiket audisi Kudus, Kamis. Ia mengaku memperoleh batu raflesia berwarna kemerahan itu seharga Rp75.000.

Juara All England 1978, 1979, dan 1981, King mengaku belum memperoleh batu yang dicari.

"Setiap ke daerah saya selalu mencari batu khas daerah tersebut. Saya belum beli, nanti mau lihat lagi" kata King yang mengaku belum lama menggemari batu akik itu.

Sementara itu, Arbi, juara dunia 1995, mengaku hanya iseng saja ikut mendatangi pusat penjualan batu akik di Kudus.

"Saya iseng saja kemarin ramai-ramai mencari batu akik asli Kudus," kata dua kali juara All England yang mengaku bukan penggemar batu akik.

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015