Jakarta (ANTARA News) - Pengusaha Chairul Tanjung menyatakan kesiapannya untuk membantu mengomersialkan produk inovasi hasil riset Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Saya bersedia, nanti saya bikinin khusus buat IPB-lah, tinggal disiapkan maunya (jual) apa, daging sapi, ayam, buah atau sayur apa saja," katanya saat mengunjungi IPB Investment Summit di Jakarta, Kamis.

Kesiapannya itu disampaikan saat Chairul mengunjungi pameran produk inovasi yang digelar di lokasi yang sama.

Saat itu, ia tertarik untuk bisa memasarkan produk pepaya calina yang bibitnya dipamerkan di acara tersebut.

Pepaya calina atau yang lebih dikenal sebagai pepaya California merupakan jenis buah yang awalnya dikembangkan oleh perguruan tinggi negeri di Bogor itu.

"Ini pepaya California itu ya, bisa sekali ini kalau dijual, apalagi kalau pembeli tahu asalnya dari kampus IPB. Pembeli sekarang itu suka yang alami, organik dan jelas asal usulnya. Kalau di luar negeri, ini bisa dijual, ada video tempat asalnya, bisa laku," katanya antusias.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu melanjutkan, meski siap menjual produk inovasi IPB, ia mensyaratkan pasokan yang besar dan berkelanjutan.

"Kita butuh suplai yang continue (berlanjut), kalau soal pasar tidak ada masalah. Toko kami di Lebak Bulus (Jakarta Selatan) itu butuh jeruk lokan hingga 25 ton per hari. Makanya kualitas produk dan continuity itu yang perlu," katanya.

Kendati tidak merinci investasi yang dikeluarkan dalam proyek tersebut, Chairul memastikan jumlahnya tidak akan besar, terlebih IPB memiliki sumber daya alam dan manusia yang mumpuni.

"Yang penting komitmennya dulu," katanya.

Sebelumnya, civitas akademika Institut Pertanian Bogor (IPB) memamerkan sejumlah produk hasil inovasi kepada para investor dan pengusaha dalam IPB Investment Summit.

Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Dies Natalis IPB ke 52 itu bertujuan untuk mengkomersilkan hasil inovasi universitas agar manfaatnya bisa dirasakan bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Selama ini kita buat business meeting tapi kali ini kita kemas dalam formulasi yang lebih besar dengan investment summit dan lebih banyak produk yang ditawarkan," kata Rektor IPB Herry Suhardiyanto.

Terdapat empat klaster inovasi yang dipresentasikan di hadapan para investor, yakni "food" (makanan), "biomedicine", "feed and biofertilizer" serta "machinery and bioenergy".

Herry menambahkan, dengan mengkomersialisasikan inovasi anak bangsa, pihaknya ingin mendorong corak ekonomi dari yang selalu mengekspor bahan baku menjadi mengekspor barang olahan bernilai tambah.

"Sehingga nilai tambah itu bisa dinikmati oleh bangsa kita," katanya.

Pewarta: Ade Irma
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015