Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Indonesia mengincar 103 medali emas pada kejuaraan khusus atlet difabel yaitu ASEAN Paragames 2015 di Singapura, 3-9 Desember dan diharapkan mampu menjadi juara umum.

"Melihat persiapan yang kami lakukan, kami berharap target medali bisa terpenuhi," kata Ketua Umum National Paralympic Commitee (NPC) Indonesia, Shenny Marbun dalam siaran pers yang diterima media di Jakarta, Jumat.

Demi menghadapi kejuaraan dua tahunan itu, seluruh atlet saat ini menjalani pemusatan nasional di kompleks Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. Persiapannya sudah dilakukan sejak awal tahun lalu.

Ada 190 atlet difabel yang akan diberangkatkan ke Singapura. Mereka akan turun di 12 cabang olahraga yaitu atletik, bulu tangkis, tenis meja, angkat berat, catur, panahan, seven sideball, tempin bowling, goal ball, renang, menembak dan tenis kursi roda.

Ada beberapa cabang olahraga yang diharapkan menjadi lumbung bagi Indonesia untuk merebut medali emas di antaranya atletik, bulu tangkis, tenis meja, renang dan catur.

Harapan NPC Indonesia untuk kembali yang terbaik bukan tanpa alasan karena atlet yang diturunkan merupakan yang terbaik. Apalagi pada ASEAN Paragames sebelumnya yaitu di Myanmar mampu menjadi juara umum meski harus bersaing ketat dengan Thailand dan tuan rumah.

Pada ASEAN Paragames 2014, Indonesia menjadi juara umum setelah mampu mengumpulkan 99 medali emas, 69 perak dan 49 perunggu.

Hasil melonjak dibandingkan dua tahun sebelumnya. Meski menjadi tuan rumah pada 2011 ternyata Indonesia harus mengakui keunggulan negara lain.

Selain persiapan telah dilakukan dengan baik, dukungan penuh dari pemerintah dalam hal ini Kemenpora juga akan dijadikan motivasi lebih. Apalagi apresiasi dari pemerintah terhadap atlet difabel berprestasi juga tidak terlalu beda dengan atlet berprestasi pada umumnya.

Bahkan, atlet difabel juga mulai dilibatkan dalam semua kegiatan termasuk akan menjadi bagian pada peringatan Hari Olahraga Nasional di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (9/9). Kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015