Berlin (ANTARA News) - Lima orang cedera ketika api melalap sebuah gedung penampungan pengungsi di kota Heppenheim, Provinsi Hesse, Jerman Barat, demikian menurut kepolisian, Jumat.

Belum ada indikasi mengenai asa kobaran api tersebut.

Jerman yang diperkirakan menghadapi lonjakan arus masuk pengungsi dan imigran hingga empat kali lipat menjadi sekitar 800 ribu pada 2015, menyaksikan lebih dari 100 kali serangan pembakaran tempat penampungan pencari suaka dalam beberapa bulan terakhir.

"Seorang penghuni yang mencoba menyelamatkan diri dengan melompat keluar melalui jendela dari lantai dua, cedera serius," kata juru bicara polisi Christiane Kobus dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Reuters.

Empat orang cedera ringan akibat menghirup asap, katanya. Lebih dari 60 pengungsi dari negara-negara seperti Suriah, Irak, Somalia dan Ethiopia ditampung dalam bangunan berlantai tiga itu.

"Api berhasil dipadamkan dengan cepat. Berdasar temuan awal, api muncul dari belakang pintu masuk karena penyebab yang belum diketahui," kata Kobus.

Polisi dan jaksa telah memulai penyelidikan atas penyebab kebakaran, katanya.

Sebagian besar serangan terhadap tempat penampungan pengungsi baru-baru ini dilakukan pada bangunan kosong yang disiapkan untuk menjadi tempat penampungan.

Meski demikian, para politisi memperingatkan bahwa hanya masalah waktu sebelum ada pengungsi yang cedera.

Eropa tengah menghadapi krisis pengungsi terburuk sejak perang Yugoslavia pada tahun 1990-an. Krisis tersebut telah memperburuk sistem suaka Uni Eropa hingga titik terendah, memecah-belah ke-28 negara anggotanya serta memunculkan tokoh-tokoh sayap kanan.
(Uu.S022)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015