Jakarta (ANTARA News) - Atlet atletik putri Bali Maria Natalia Londa ingin melampaui catatan jarak pribadinya pada nomor lompat jauh SEA Games 2015 meskipun meraih medali emas dalam Kejuaraan Nasional Atletik Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional XIX.

"Saya bersyukur tetap dapat mencapai lompatan lebih dari enam meter. Tapi saya berharap dapat mencapai jarak yang lebih jauh pada kejuaraan lain," kata Maria Londa selepas perlombaan di Stadion Atletik Rawamangun Jakarta, Jumat.

Maria Londa meraih medali emas dalam Kejuaraan Nasional Atletik 2015 setelah mencatat jarak lompatan 6,3 meter. Sedangkan pada SEA Games 2015, Maria Londa mencatatkan jarak lompatan 6,7 meter dan menyumbang medali emas atletik untuk kontingen Indonesia.

"Untuk catatan jarak lompatan Olimpiade, 6,7 meter itu menempati posisi kedelapan. Saya berharap dapat meningkatkan prestasi," kata atlet yang telah lolos kualifikasi Olimpiade Rio 2016 untuk nomor perlombaan lompat jauh itu.

Atlet berusia 24 tahun itu mengaku akan terus mengikuti program pelatihan dari pelatih dan rehabilitasi cedera otot dari dokter pelatnas Persatuan Atletik Seluruh Indonesia demi mencapai target lompatan lebih dari 6,7 meter.

"Sampai sekarang saya terus menyesuaikan penggunaan sol sepatu yang baru baik untuk sepatu kanan maupun sepatu kiri," kata Londa tentang upayanya untuk mengurangi cedera otot.

Selain Kejuaraan Nasional Atletik 2015, Maria Londa juga akan mengikuti kejuaraan atletik internasional di Queensland, Australia pada 25 September mendatang.

Dalam nomor perlombaan lompat jauh Kejuaraan Nasional Atletik 2015, atlet Jawa Timur Fitria Indah meraih jarak lompatan 5,87 meter dan meraih medali perak. Pada urutan ketiga atlet Kalimantan Barat Fenny Veranika menyabet medali perunggu setelah meraih jarak 5,48 meter.

Meskipun meraih medali perunggu, Fenny tidak mampu lolos kualifikasi PON 2016 karena jarak lompatannya kurang dari 5,6 meter.

Selain Fenny, sembilan atlet lain juga tidak memenuhi catatan jarak kualifikasi PON 2016 yaitu Nova Aprilia dari Bangka Belitung, Ririn Nur dari Jawa Tengah, Anggi Novelita dari Bangka Belitung, Puji Rahayu dari DI Yogyakarta, Fatmawati dari Jambi, Flilyanti C. Nisa dari Aceh, Luh Ade Jayanti dari Bali, Titi Janiati dari Jawa Tengah, dan Fauziah Kansa dari Jawa Barat.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015