Jakarta (ANTARA News) - Parlemen Asia Pasifik yang terdiri atas sejumlah negara sepakat membentuk Kaukus Tuberkulosis (TB) Asia Pasifik.

Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan Parlemen Asia Pasifik yang berlangsung di Sidney, Australia, kata Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PPP Okky Asokawati di sela-sela pertemuan itu dalam pernyataan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Negara yang membentuk kaukus tersebut, yakni Indonesia, India, Vietnam, Filipina, Papua Nugini, Selandia Baru dan Australia.

Jaringan regional pertama di bawah Kaukus TB Global ini sebagai respon atas penyebaran penyakit tersebut. Karena sekitar 60 persen dari kasus TB di seluruh dunia terjadi di wilayah Asia Pasifik.

"Sebanyak 5 juta orang setiap tahunnya sakit karena penyakit ini," kata Okky.

Menurut Okky Asokawati, jaringan regional parlemen dapat menjadi pendorong untuk menngatasi TB.

"Tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Setiap individu bukan hanya wajib untuk memahami melainkan juga memiliki komitmen yang kuat. untuk menghentikan epidemi TB," katanya.

Tidak sekadar itu, perkembangan TB resisten terhadap obat menjadi

ancaman kesehatan global. Jika tidak direspon dengan cepat, sebanyak

40 juta orang di wilayah Asia Pasifik selama 35 tahun ke depan dan secara signifikan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Hal senada juga ditegaskan anggota Parlemen Australia Warren Entsch MP yang menyebutkan pembentukan kaukus ini didasari untuk melakukan kerja sama yang melampaui perbedaan geografi dan politik.

Menurut Co-Chair Kaukus TB Asia Pasifik ini, anggota parlemen dapat mendorong perubahan yang signifikan.

Kaukus TB Asia Pasifik memiliki prioritas untuk mendukung para pasien dan berbagai kelompok yang rentan terhadap TB. Kaukus juga menolong untuk menghilangkan beban yang timbul akibat TB pada pasien dan keluarga penderita, seperti yang telah dinyatakan dalam Perencanaan Stop TB Partnership Global 2016-2020 dan Strategi End TB 2016-2035.

Dalam pertemuan di Sydney, para anggota parlemen juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop. Para anggota parlemen juga menghadiri Konferensi Regional Asia Pasifik International Union Against Tuberculosis and Lung Disease.

Para utusan telah mendengar berbagai terobosan besar dalam pengembangan obat-obatan baru yang ramah untuk anak, obat-obatan yang merupakan formulasi yang mudah untuk digunakan dan didesain untuk mengobati serta menghentikan kematian anak akibat TB.

"Sebagai koordinator dari pertemuan pertama Kaukus TB Asia Pasifik ini, kami sangat bersyukur dengan kerja sama yang telah ditunjukan oleh berbagai pemimpin regional dalam rangka melawan TB," kata Chief Executive Director Results International Australia Maree Nutt.

"Dengan bekerja bersama kita bisa memperoleh hasil yang lebih banyak ketimbang hanya bekerja sendirian," katanya.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015