Abudabi (ANTARA News) - Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat mengumumkan kematian 22 tentaranya di Yaman, yang dikerahkan sebagai bagian dari sekutu pimpinan Arab Saudi untuk memerangi pemberontak, dengan sumber militer Yaman menyalahkan "ledakan tidak sengaja".

Angakatan bersenjata UEA dalam pernyataan, yang disiarkan kantor berita negara WAM, tidak mengungkapkan kejadian di sana, yang menimbulkan korban tertinggi sejak gerakan terhadap pemberontak Syiah Houthi.

Namun, sumber militer Yaman mengatakan tentara sekutu Arab juga termasuk di antara yang tewas pada Jumat dalam ledakan "tidak sengaja" di toko bahan peledak di provinsi penghasil minyak Marib di bagian timur negara itu.

Ledakan di pangkalan militer di Safer, 250 kilometer timur dari Sanaa, juga membunuh beberapa warga Yaman, kata sumber di tempat kejadian.

UAE, sekutu lama lama Barat merupakan mitra kunci dalam koalisi pimpinan Arab Saudi di mana pada Maret lalu melancarkan serangan udara terhadap Houthi karena mereka maju di kota pelabuhan Aden, Yaman Selatan sehingga memaksa Presiden Abedrabbo Mansour Hadi melarikan diri ke Riyadh.

Kelompok Houthi telah merebut ibu kota Sanaa pada September 2014.

Sekutu juga menyediakan peralatan militer kepada pasukan loyalis dan dilaporkan akan mengirim pasukan dengan adanya laporan dari media Arab Saudi bahwa sekitar 1.500 tentara, sebagian besar dari UEA telah memasuki Aden.

UEA hanya menegaskan bulan lalu bahwa pasukannya berada di wilayah Yaman.

Tentara UEA Agustus lalu menyelamatkan seorang sandera asal Inggris di mana pihak Abu Dhabi mengatakan telah ditahan selama lebih dari 18 bulan oleh kelompok Al-Qaida di Yaman.

Namun, Al-Qaida di Yaman kemudian membantah bahwa mereka tidak menahan seorang pun sandera asal Inggris, demikian AFP melaporkan.

(B020)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015