New York (ANTARA News) - Harga minyak berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor mempertimbangkan prospek ekonomi AS setelah data ketenagkerjaan yang bervariasi tidak memberikan petunjuk kapan suku bunga Federal Reserve dinaikkan.

AFP melaporkan, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, kehilangan 70 sen atau 1,5 persen menjadi ditutup pada 46,05 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, menetap pada 49,61 dolar AS per barel di perdagangan London, turun 1,07 dolar AS atau 2,1 persen dari penutupan Kamis.

"Tidak ada optimisme nyata apapun untuk mendukung harga," kata ekonom energi James Williams dari WTRG Economics.

Laporan ketenagakerjaa AS untuk Agustus pada Jumat itu tidak cukup kuat untuk menaikkan prospek kenaikan suku bunga Fed pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 16-17 September, kata ekonom, meskipun beberapa mengatakan bank sentral masih akan meningkatkan tingkat suku bunga utama nol pada bulan depan.

Ekonomi AS menambahkan lapangan pekerjaan lebih sedikit dari yang diharapkan pada bulan lalu, namun tingkat pengangguran turun dari 5,3 persen menjadi 5,1 persen, tingkat terendah sejak April 2008.

Analis Citi Futures Tim Evans mengatakan penurunan pasar terjadi sebagian karena para pedagang menghindari risiko sebelum libur panjang akhir pekan di AS. Pasar saham akan ditutup Senin untuk liburan Hari Buruh.

Dengan pasokan minyak mentah global yang terus-menerus melebihi permintaan, harga minyak telah meluncur lebih dari 50 persen dari Juni 2015. Setelah perdagangan bergejolak minggu ini, WTI berakhir lebih tinggi 1,8 persen dan Brent turun 0,9 persen.

Jumlah rig minyak di AS yang dirilis perusahaan jasa minyak Baker Hughes, diawasi ketat untuk tanda-tanda pelambatan dalam produksi minyak mentah AS yang tinggi, turun 13 rig menjadi 662 rig, hampir 60 persen lebih rendah dari setahun lalu.

"Ini berarti sumur lebih sedikit dan produksi ke depan berkurang," kata Williams dari WTRG. Produksi minyak mentah AS turun 119.000 barel menjadi 9,22 juta barel per hari pada pekan lalu, menurut data Departemen Energi AS.

"Kenyataannya adalah bahwa pasar dunia masih kelebihan pasokan sekitar dua juta barel per hari," kata Williams.







(Uu.SYS/B/A026/C/A026) 05-09-2015 06:10:40

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015