Bandarlampung (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Pemkot Bandarlampung didesak menghidupkan segera lampu penerangan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ruas Panjang-Rajabasa Bandarlampung, untuk meningkatkan keamanan berlalu lintas.

Beberapa warga yang kerap mlintasi Jalinsum itu saat diminta tanggapannya di Bandarlampung, Minggu, menyatakan harapakannya agar pemerintah memprioritaskan penerangan di jalan negara itu, karena kendaraan yang melintasi jalan itu padat, baik pada siang maupun malam hari.

"Pengadaan penerangan jalan di Jalinsum harus mendapat prioritas dari Kementerian PUPR dan pemerintah daerah. Bukannya sebagian yang terang, tetapi sepanjang Jalinsum ruas Panjang-Rajabasa perlu diterangi dengan menghidupkan semua lampu penerangan yang sudah terpasang," kata Mia, salah satu mahasiswa setempat.

Warga lainnya, Duan, juga menyatakan harapannya agar lampu penerangan di semua titik segera dihidupkan, terutama di depan RS Imanuel dan Satlog TNI AD, maupun di perempatan jalan seperti di perempatan Uripsumohardjo.

Lampu penerangan jalan di depan RS Imanuel Bandarlampung belum dihidupkan hingga sekarang. Padahal, arus lalu lintas ke rumah sakit itu cukup padat pada malam hari, dan terdapat pemutaran kendaraan untuk memudahkan pengiriman pasien ke rumah sakit tersebut.

"Kementerian PUPR dan pemerintah daerah perlu memperhatikan masalah lampu ini. Tiang dan lampunya sudah terpasang sejak tahun lalu, namun tak kunjung dinyalakan seluruhnya. Baru sebagian dinyalakan mulai bulan lalu," katanya.

Tiang dan bola lampu penerangan jalan sudah terpasang di Jalinsum ruas Panjang-Rajabasa sebanyak 400 titik sejak tahun lalu, namun baru dinyalakan di sejumlah titik.

Sehubungan itu, banyak pihak mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk segera menyalakan semua lampu penerangan di jalan negara sepanjang 18,5 km itu.

Jalinsum ruas Panjang-Rajabasa Bandarlampung itu sudah dilebarkan menjadi empat jalur, sehingga menjadi rute pilihan utama menuju Pelabuhan Panjang Bandarlampung dan Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.

Hampir seluruh kendaraan dari Sumatera ke Jawa atau sebaliknya, menggunakan jasa pelabuhan penyeberangan Bakauheni dan Merak. Hampir seluruh kendaraan yang menuju Pelabuhan Bakauheni dan Panjang, selalu melewati Jalinsum ruas Panjang-Rajabasa.

"Karena volume kendaraan yang melintas padat, dan juga dilintasi para pengendara motor, masalah lampu di Jalinsum ruas Rajabasa-Panjang perlu segera dituntaskan dengan menyalakan seluruh lampu yang terpasang," katanya.

(H009/E001)

Pewarta: Hisar Sitanggang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015