Medan (ANTARA News) - Jenazah empat TKI asal Sumatera Utara yang tewas tenggelam di perairan Selat Malaka tiba di Terminal Kargo Bandara Internasional Kualanamu, Senin sore sekitar pukul 14.45 WIB.

Kedatangan jenazah empat TKI tersebut ikut disambut Pelaksana Tugas Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Bukit Tambunan, Asisten 2 Pemkab Deliserdang Syafrullah, dan pejabat BP3TKI Sumut.

Dalam penyambutan dan pemberangkatan jenazah tersebut ke rumah duka, Erry Nuradi menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang terjadi.

Pihaknya berharap keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan menerima musibah yang merupakan ketentuan dari Yang Maha Kuasa.

"Innalillahi wainna ilaihi roijun. Segala sesuatu yang berasal dari Allah, tentu akan kembali ke Allah. Sesuatu yang bernyawa, pasti akan mati. Semoga keluarga tetap tabah dan sabar, mudah-mudahan ini menjadi pelajaran," katanya.

Menurut Erry, pihaknya akan memperketat pengawasan di perairan seperti Pelabuhan di Tanjungbalai agar tidak dimanfaatkan untuk kegiatan yang membahayakan atau melanggar hukum.

Pihaknya berharap masyarakat yang akan berpergian atau bekerja di luar negeri dapat menggunakan dokumen resmi dan tidak lagi menggunakan jalur "pelabuhan tikus" karena akan membahayakan keselamatan jiwa.

Mantan Bupati Serdang Bedagai itu mengharapkan peristiwa itu dapat iktibar, baik tentang penting legalitas untuk menjadi TKI mau pun pemanfaatan alat trasportasi yang memenuhi standar.

"Kami berharap ini menjadi pelajaran agar tidak menimbulkan masalah dan hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

BP3TKI selaku pemangku kepentingan dalam pengiriman TKI juga diminta benar-benar melakukan pengawasan, terutama memberikan sosialisasi bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri.

"Kadang-kadang, masyarakat mungkin tidak memahami aturan yang harus mereka ikuti," katanya.

Menurut catatan yang didapatkan di Bandara Kualanamu, empat warga Sumut yang tewas itu adalah Maharani warga Kota Binjai, Marta warga Delitua, Kabupaten Deliserdang, serta Ismadani dan Winda warga Kota Medan.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015