Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei yakin Indonesia bisa bebas bencana asap melalui sejumlah langkah preventif dan pelibatan masyarakat.

Willem setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala BNPB di Istana Negara Jakarta, Senin, mengatakan ia yakin Indonesia bisa bebas bencana asap.

"Saya yakin bisa, kalau tanya berapa tahun lagi saya tidak bisa menjawab karena ada beberapa parameter penyebab kebakaran salah satunya karena dibakar manusia," kata Willem yang dilantik menggantikan Syamsul Maarif itu.

Oleh karena itu, ia menilai terjadinya kebakaran harus diantisipasi dengan tindakan preventif yaitu melalui pemberian pemahaman tentang bahaya kebakaran kepada masyarakat.

Menurut dia, dampak kebakaran hutan sangat serius tidak hanya bagi sektor ekonomi tapi juga bagi kesehatan terutama ibu hamil dan balita.

"Di samping itu terjadinya delay (penerbangan) di beberapa airport, berapa kerugian yang harus ditanggung," katanya.

Soal komitmen dalam penanggulangan bencana asap, Willem menegaskan sudah ada kebijakan pemerintah dan instruksi presiden secara langsung untuk menanganinya.

Willem enggan menjelaskan secara rinci langkah apa saja yang akan diambil ke depan untuk membebaskan Indonesia dari bencana asap karena menunggu serah terima jabatan dengan Kepala BNPB sebelumnya.

"Tetapi sebagaimana kita ketahui bencana asap sudah terjadi sejak 17 tahun, kita perlu upaya untuk lebih mengefektifkan lagi pencegahan dan tanggap darurat, beri saya waktu," katanya.

Ia menambahkan hal yang prinsip yakni sebelum terjadi kebakaran maka perlu diperkuat early warning system dan early detection serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya asap serta melibatkan masyarakat dalam upaya penanganan.

Rencananya serah terima jabatan Kepala BNBP antara Willem Rampangilei dengan Syamsul Maarif akan dilakukan pada Kamis, 10 September 2015.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015