Bangkalan (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menyatakan, populasi sapi di wilayah itu tahun ini bertambah sebanyak 10.359 ekor.

"Dalam setahun populasi sapi di Bangkalan meningkat, 5,69 persen," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangkalan A Azisun Hamid di Bangkalan, Senin.

Pada tahun 2014, populasi sapi di kabupaten paling barat di Pulau Madura itu hanya 186.000 ekor sapi. Namun saat ini meningkat menjadi 196.359 ekor.

"Jadi ada penambahan 10.359 ekor dalam setahun," katanya.

Dengan demikian, sambung "Aleks" sapaan karib A Azisun Hamid ini, ketersediaan sapi di Kabupaten Bangkalan dipastikan cukup kendatipun kebutuhan sapi menjelang Hari Raya Idul Adha dipastikan akan meningkat.

Hanya saja, sambung dia, meski kebutuhan hewan dipastikan cukup, akan tetapi biasa harga beli sapi di pasaran meningkat sebagaimana kebiasaan tahun tahun sebelumnya.

"Ini hukum pasar. Karena kan kebutuhan masyarakat meningkat saat Lebaran," katanya.

Berdasarkan pantauan, harga sapi di sejumlah pasar hewan di Kabupaten Bangkalan dalam sepekan terakhir ini memang mulai merakngkak naik antara Rp1 juta hungga Rp2 juta per ekor.

Menurut pedagang sapi di Pasar Langkap, Burneh, Bangkalan kenaikan harga sapi terjadi karena meningkatnya jumlah permintaan sapi siap potong dari sejumlah wilayah di luar Madura.

"Harga sapi meningkat mas, karena banyaknya permintaan sapi potong baik itu dari Surabaya, Jakarta, Bandung dan dari Madura sendiri," ungkapnya.

Harga sapi yang sebelumnya Rp8 juta kini naik menjadi Rp10 juta per ekor, sedangkan harga sapi ukuran besar yang biasanya Rp17 juta kini naik menjadi Rp20 juta per ekornya.

"Jadi kenaikannya, di sesuaikan ukuran besar kecilnya sapi yang di jual," katanya.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015