Jakarta (ANTARA News) - Ahli kesehatan mengingatkan, saat nyeri masih menyerang sekalipun telah mengonsumsi obat pereda nyeri, maka waspadailah ada yang salah dengan fungsi organ di tubuh.

"Pemberikan obat khususnya anti nyeri memiliki tujuan tak hanya menghilangkan nyeri, tetapi juga menghilangkan sebab nyeri. Bila nyeri tidak kunjung sembuh, berarti ada yang salah di tubuh," ujar spesialis anastesi, dr. Dwi Pantja Wibowo, SpAn KIC-KMN, di Jakarta, Selasa.

Dia mencontohkan, nyeri di bagian perut kanan bawah yang tak kunjung sembuh sekalipun telah mengonsumsi obat anti nyeri, ternyata bisa menjadi pertanda masalah di usus buntu.

"Di satu sisi, nyeri sebagai pemberi tanda untuk menghindar atau tanda penyakit. Misalnya, sakit di perut kanan bawah, karena sakitnya ketahuan ada radang namanya usus buntu," kata dia.

Oleh karena itu, Pantja menyarankan kita tak mengabaikan nyeri yang terus berkepanjangan. "Kalau nyeri dibiarkan berkepanjangan bisa menyebabkan gangguan lain misalnya psikologis jadi tergganggu, tidak bisa tidur, dan lainnya.

Sebaiknya segera tangani, jangan biarkan berkepanjangan. Konsultasikan segera," tutur Pantja.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, spesialis saraf, dr. Rocksy Fransiska V. S, SpS (K), mencontohkan, konsumsi obat pereda nyeri kepala misalnya. "Kalau kita beli obat misalnya 10 butir, biasanya untuk lima hari. Kalau melebihi hari itu masih nyeri juga, berarti ada bahaya (di bagian tubuh tertentu). Itu waktunya konsultasi," kata dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015