Sampai sore ini, saya mendapat laporan sudah 130 hektare yang terbakar di kawasan Tegal Alun dan Cileley,"
Bandung (ANTARA News) - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Sylvana Ratina menyatakan, kebakaran hutan di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, telah membakar kawasan tanaman edelweis.

"Tanaman yang terbakar banyak, termasuk edelweis juga ikut terbakar," kata Sylvana saat meninjau lokasi penangkaran elang di Kamojang, Garut, Selasa.

Ia menuturkan, edelweis merupakan tanaman yang memiliki daya tarik di kawasan Gunung Papandayan tersebut.

Pihaknya, lanjut dia, mengalami kesulitan saat melakukan pemadaman api di tengah hutan sehingga api terus menjalar ke kawasan lahan edelweis.

"Luas lahan edelweis yang terbakar belum diketahui, pokoknya terbakar," katanya.

Terkait jenis tanaman lain yang terbakar, kata dia, belum dapat diketahui semuanya, pihaknya sementara fokus pada proses pemadaman api agar tidak terus meluas.

Hingga menjelang Selasa sore, kata dia, kebakaran hutan di Papandayan sudah mencapai 130 hektare lebih.

"Sampai sore ini, saya mendapat laporan sudah 130 hektare yang terbakar di kawasan Tegal Alun dan Cileley," katanya.

Ia menegaskan, BKSDA telah berupaya melakukan pemadaman dengan menerjunkan 150 petugas disebar ke sejumlah titik api.

Pihaknya melakukan pemadaman dengan cara manual yaitu memukul-mukul api agar tidak menjalar ke tanaman lainnya.

"Medannya sangat berat, kita berupaya pemadamannya manual saja, dengan dipukul-pukul, kemudian membuat sekat agar tidak meluas," katanya.

Ia menambahkan, selama musim kemarau telah terjadi kebakaran di empat hutan yakni Gunung Burangrang di Kabupaten Bandung Barat, Gunung Guntur di Garut, dan Kareumbi di Kabupaten Sumedang.

Penyebab kebakaran hutan itu, kata dia, belum dapat diketahui secara pasti, jajarannya masih melakukan penyelidikan.

"Kita belum tahu, masih dalam tahap penyelidikan," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015