Karachi (ANTARA News) - Kelompok bersenjata menembaki sebuah mobil van milik satu stasiun televisi pada Selasa di kota pelabuhan Karachi, Pakistan Selatan, menewaskan satu orang, kata polisi.

Mobil van dari media penyiaran swasta terbesar di negara itu Geo TV diserang di wilayah Bahadurabad dekat Pakistan Timur, saat media tersebut sedang bertugas di sana.

"Teknisi itu telah meninggal dan pengemudi terluka dalam serangan tersebut," kata perwira polisi Irfan Asif kepada kantor berita AFP.

Seorang pejabat dari Geo TV mengonfirmasi kematian teknisi tersebut, yaitu bernama Arshad Ali Jaffery.

Polisi senior Javed Jiskani mengatakan polisi mengumpulkan bukti dari tempat terjadinya serangan itu dan telah melakukan penyelidikan.

Serikat wartawan bereaksi segera terkait serangan terhadap pekerja dari Geo TV, menyerukan keamanan yang lebih besar untuk personel media dan penangkapan cepat penyerang tersebut.

Geo TV, salah satu perusahaan media terbesar dan tertua di Pakistan, dimiliki oleh Kelompok Surat Kabar Jang dan sering ditemukan berselisih dengan media yang kuat di negara itu.

Tahun lalu, salah satu pembawa acara terkemuka Geo Hamid Mir diserang di Karachi, tempat ia masih hidup dengan beberapa luka tembak. Dalam insiden tersebut keluarganya menyalahkan Badan Intelijen Pakistan (ISI).

Pada 2011, orang-orang bersenjata menembak mati reporter berita Geo yang berbasis di Karachi Wali Khan Babar setelah ia mengajukan laporan kriminal terhadap geng-geng perang di kota.

"Reporters without Borders", sebuah badan pengawas hak media, mengatakan telah terjadi peningkatan tajam sejak 2014 dalam pelanggaran kebebasan media oleh pejabat pemerintah dan berbagai faksi politik di Pakistan.

Karachi, sebuah kota pelabuhan yang memiliki sekitar 20 juta penduduk dan juga pusat ekonomi Pakistan, sering dilanda serangan oleh militan Islam serta kekerasan politik dan etnis.

Pasukan paramiliter memulai tindakan keras untuk membersihkan yang diduga para milisi di kota itu pada 2013, di mana telah menyebabkan penurunan substansial dalam tingkat kekerasan secara keseluruhan.

(B020/M016)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015