... per Agustus 2015, sudah mencapai Rp1,2 miliar dengan 90 persen didominasi pengiriman pempek...
Palembang (ANTARA News) - Bisnis pempek dalam jaringan (online) PT Pos Indonesia bertumbuh pesat hingga tiga kali lipat sejak mulai diluncurkan pada 2012 yakni dari 1-2 ton per bulan menjadi 6-7 ton per bulan pada 2015.

Kepala Kantor PT Pos Indonesia Cabang Merdeka Palembang, Rodi Herawan, di Palembang, Rabu, mengatakan, pencapaian itu lantaran didongkrak peningkatan aktivitas berbelanja dalam jaringan di masyarakat sehingga bisnis pengiriman kuliner ini telah tumbuh 33 persen jika dibandingkan tahun lalu.

"Saat ini PT Pos meraup keuntungan dari jasa pengiriman pempek mencapai Rp120 juta perbulan, sehingga target pengiriman barang dari sektor kuliner dan kerajinan sebesar Rp2 miliar hingga akhir tahun ini sangat optimitis dapat tercapai," kata yang dijumpai seusai acara sosialisasi unit usaha postshop.

Ia melanjutkan, apalagi per Agustus 2015, sudah mencapai Rp1,2 miliar dengan 90 persen didominasi pengiriman pempek.

Meski tumbuh sesuai target tapi PT Pos tetap berusaha mengembangkan unit ini dengan cara menggandeng sebanyak-banyaknya industri hingga unit UMKM pembuatan pempek asal Kota Palembang.

"Sementara ini baru 21 perusahaan pembuatan pempek yang sudah bergabung dari sebelumnya hanya 19. Harapannya, ada sekitar 30-an yang bisa bergabung sehingga konsumen akan lebih banyak pilihan, begitu pula dengan reseller karena saat ini baru ada di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Padang," kata dia.

Pempek yang dijual dalam layanan dari PT Pos berharga beragam, mulai dari kualitas sedang hingga kualitas tinggi yakni berkisar Rp180 ribu per kg hingga Rp450 ribu per kg dari merek ternama hingga pempek yang diproduksi industri rumah tangga di kawasan Sayangan.

Pemesanan pempek secara online itu dapat dilakukan dengan melalui kantor pos dalam layanan pemesanan pempek secara online dengan diawali membuka http://www.galeripos.com/.

Pesanan akan tiba dalam satu hari jika pengiriman menggunakan jasa layanan Pos Express.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015