"Pada pertemuan hari kedua, menghasilkan rekomendasi yang menjadi kesepakatan kita bersama dan itu kita perkuat melalui penandatanganan prasasti di atas batu marmer seberat 18 ton," ujar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.
Lima rekomendasi yang menjadi kesepakatan bersama itu antara lain, pertama, mendukung masyarakat ASEAN dalam mewujudkan kesejahteraan warganya.
Kedua, menginginkan agar ASEAN sebagai kekuatan regional, nasional dan lokal yang berakar pada masing-masing kota. Ketiga, pilar masyarakat ASEAN harus ada di kota. Keempat, membuat Sekretariat ASEAN di Makassar dan kesepakatan kelima membentuk perguruan tinggi khusus dengan standar ASEAN.
"Semua delegasi menyepakati adanya wadah atau sekertariat ASEAN yang diharapkan sebagai tempat pusat informasi. Selain itu diharapkan AMF ini akan berlansung secara bergilir di setiap kota di ASEAN," tambahnya.
Wali Kota Seberang Perai, Malaysia, Maimunah Mochd Syarif mengatakan bahwa ini kesempatan kota untuk memiliki daya saing dengan kota-kota lainnya yang ada di ASEAN.
Bahkan dirinya mengajak setiap peserta agar senantiasa bersama melihat peluang yang ada ketimbangan tantangannya serta tetap membangun kota cerdas.
Sekretaris Jenderal United Cities and Local Government Asia Pasific (UCLG-ASPAC) Bernadia Irawati Tjandradewi mengatakan, pertemuan itu menghasilkan rekomendasi bagi pemerintahan lokal yang lebih baik.
"Dengan hadirnya local government tentu memberikan awareness atau kesadaran kepada ASEAN Community agar dalam berbagai hal khsusnya masalah pembangunan infrastruktur dan pembangunan Sumber Daya Manusia khususnya menghadapi MEA," katanya.
Selain itu, dia sependapat dengan pelaksanaan AMF dilakukan setiap tahun dan penyelenggaraan di laksanakan member AMF secara bergililiran.
Ia juga mendukung pembentukan sekretariat AMF sebagai wadah menghasilkan kerja sama invetasi, pembangunan SDM dan kota serta tujuan bersama lainnya.
Pewarta: M Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
