Rumah tangga nelayan pada periode 2003-2013 turun dari 1,6 juta ke 800 ribu, berarti separuhnya hilang
Jakarta (ANTARA News  ) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku kaget ketika mengetahui data Biro Pusat Statistik (BPS) mengenai orang yang berprofesi sebagai nelayan menunjukkan penurunan selama jangka waktu satu dekade.

"Rumah tangga nelayan pada periode 2003-2013 turun dari 1,6 juta ke 800 ribu, berarti separuhnya hilang," kata Susi Pudjiastuti dalam Rapat Koordinasi Nasional Tahun 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertajuk "Laut Masa Depan Bangsa" di Jakarta, Kamis.

Menurut Susi, fenomena tersebut antara lain karena mata pencaharian nelayan di tengah masyarakat dinilai sudah tidak menarik lagi karena banyak nelayan yang telah beralih profesi.

Sebelumnya, Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) M Riza Damanik mengatakan ada dua tantangan besar yang mesti dihadapi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna mensejahterakan nelayan tradisional.

"Ada dua tantangan terdekat yang tengah dihadapi oleh KKP dalam upaya merealisasi janji menyejahterakan nelayan Indonesia," kata Riza Damanik di Jakarta, Senin (31/8).

Riza memaparkan, tantangan pertama adalah memperbaiki serapan anggaran yang begitu rendah saat ini, hanya sekitar 20 persen dari total anggaran.

Untuk itu, ujar dia, KKP perlu bergegas dan memperbaiki serapannya agar program-program kerakyatan dapat berjalan dan tepat sasaran, semisal program aksi untuk memulihkan ekonomi nelayan yang selama ini terpuruk.

Sedangkan tantangan kedua adalah meningkatkan daya-saing produk perikanan di tengah berkembangnya inovasi produk dan pasar perikanan di negara-negara tentangga seperti Thailand, Filipina, Vietnam, bahkan Malaysia.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015