... kita tidak takut untuk bertempur...
Hsinchu, Taiwan (ANTARA News) - Taiwan, Kamis, menggelar latihan perang anti-pendaratan tembakan yang mensimulasikan serangan dari China, seiring janji Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou, untuk memelihara pasukan siap tempur sambil terus mencoba berdamai dengan Tiongkok.

Latihan perang yang dipimpin Ma itu adalah bagian dari olah yudha militer tahunan dengan nama kode Han Kuang 31 (Han Glory) yang dirancang untuk menguji kekuatan angkatan bersenjata Taiwan dalam mengusir serangan dari China.

"Meskipun hubungan lintas-Selat adalah yang paling stabil selama 66 tahun terakhir, tidak berarti Taiwan akan mengendurkan kesiapan militernya," kata Ma, kepada sekitar 800 prajurit yang ikut latihan perang, dalam pertemuan di sebuah pangkalan militer di utara daerah Hsinchu.

"Kita ingin mencegah perang tapi kita tidak takut untuk bertempur... Ketika bertindak sebagai pelaku perdamaian, kita juga ingin mengoperasikan pasukan yang solid dan mandiri," tambah Ma.

Latihan perang selama lima hari, yang dimulai pada Senin, diadakan setelah China menunjukkan pertumbuhan kekuatannya selama parade untuk menandai peringatan 70 tahun Perang Dunia II yang dilaksanakan baru-baru ini.

China dan Taiwan berpisah pada 1949 pada akhir perang saudara dan pemerintah China sejak itu telah menolak untuk melupakan niatnya untuk menyatukan kembali Taiwan ke dalam China secara paksa.

Meskipun Taiwan berupaya memperbaiki hubungan antara Beijing dan Taipei sejak Ma berkuasa pada 2008, ancaman militer yang dirasakan datang dari China terus meningkat.

Menurut laporan yang dikirim Kementerian Pertahanan Taiwan ke parlemen bulan lalu, Tentara Pembebasan Rakyat China, telah meningkatkan jumlah balistik dan rudal jelajah untuk menargetkan Taiwan.

Latihan perang pada Kamis itu mensimulasikan respon terhadap serangan China di mana armada kapal musuh mendekati pelabuhan dekat area industri Taiwan, Hsinchu Science-based Industrial Park, seperti Silicon Valley di Amerika Serikat.

"Latihan itu sangat sukses. Hati saya penuh keyakinan bahwa kita mampu mempertahankan keamanan nasional kita," kata Ma di pangkalan militer di sebuah bukit yang menghadap Selat Taiwan.

Tayangan televisi menunjukkan jet-jet tempur milik Taiwan melepaskan nyala api, helikopter-helikopter penyerang meluncurkan roket dan marinir mendarat dari kapal-kapal amfibi dalam latihan yang juga diadakan di selatan pada Kamis ini.

Rangkaian latihan lainnya juga berlangsung awal pekan ini di Kinmen, kelompok pulau terpencil yang dikuasai Taiwan di dekat tenggara kota Xiamen, China.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015