Washington (ANTARA News) - Milyarder Donald Trump semakin memimpin jajak pendapat tingkat popularitas calon presiden kubu Republik, sedangkan dari kubu Demokrat, Hillary Clinton kini disaingi underdog Bernie Sanders.

Fakta baru ini menguatkan trend relatif konstan untuk Pemilu 2016, tepatnya lima bulan sebelum penentuan calon presiden kedua partai dilakukan, yang dipicu oleh kemarahan dan ketidaksabaran publik terhadap pemerintah.

Di AS kini sedang berkembang sentimen anti-kemapanan yang diprediksi merugikan Clinton, para gubernur dan senator yang mencalonkan diri, dan kandidat dari dinasti politik Jeb Bush.

Jajak pendapat CNN/ORC menunjukkan popularitas Trump melesat 32 persen secara nasional sehingga menjadi bakal calon presiden dari kubu Republik pertama yang mencapai di atas 30 persen.

Dia disusul Ben Carson, pensiunan dokter ahli bedah syaraf, dengan naik 10 persen menjadi 19 persen.

Pada jajak pendapat berbeda untuk calon presiden kubu Demokrat, Sanders menempel Clinton dengan masing-masing 40 dan 41 pesen dalam jajak pendapat Universitas Quinnipiac, padahal Juli lalu Clinton masih 52 persen sedangkan Sanders 33 persen.

Sejumlah pengamat menyebut Sanders sebagai kandidat dari kubu kiri Demokrat, yang melawan bos-bosnya di Demokrat dan kandidat unggulan mereka, Hillary Clinton, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015