Ini mimpi yang menjadi kenyataan
New York (ANTARA News) - Flavia Pennetta memenangi gelar juara tunggal putri Grand Slam pertamanya Sabtu waktu setempat atau Minggu dinihari tadi setelah mengalahkan rekan sesama Italianya Roberta Vinci 7-6 (7/4), 6-2 pada final AS Terbuka 2015, lalu menyatakan mundur dari tenis.

Pada usia 33 tahun ini Pennetta menjadi juara tunggal putri Grand Slam paling tua pada Era Terbuka dengan menang setelah bertanding selama 93 menit.

"Ini mimpi yang menjadi kenyataan," kata Pennetta.

Namun hanya beberapa saat setelah menerima trofi juara, dia menyatakan pensiun setelah kemenangan terakhirnya itu.

"Ini adalah cara saya hendak menyatakan selamat tinggal kepada tenis," kata Pennetta. "Saya sungguh bahagia."

Petenis putri Italia lainnya yang pernah menjuarai turnamen Grand Slam adalah Francesca Schiavone yang menjuarai Prancis Terbuka 2010 dan saat itu pun menjadi petenis tertua pertama yang menjuarai turnamen itu pada usia 29.

"Sebelum turnamen ini saya tidak pernah mengira bisa sejauh ini. Saya tak pernah mengira menjadi juara. Ketika semua hal ini terjadi maka ini adalah kejutan besar bagi saya," kata Pennetta.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menjadi salah seorang dari 23.771 penonton di Arthur Ashe Stadium yang menyaksikan all-Italian pertama pada sebuah final Grand Slam di Era Terbuka.

Pennetta merebut hadiah utama 3,3 juta dolar AS, sedangkan runner-up Vinci menerima 1,6 juta dolar AS.

Pennetta sebelumnya tahun ini menerima 712.401 dolar AS sedangkan total hadiah yang dikoleksi Vinci pada 2015 sebelum Minggu adalah 422.158 dolar AS.

Kemenangan yang menjadi pemecah kebuntuan itu terjadi pada penampilan ke-49 Pennetta di Grand Slam atau jalan paling lama yang dibutuhkan seorang petenis untuk menjadi juara turnamen besar yang dua kali lebih lama dari petenis Prancis Marion Bartoli saat menjadi juara Wimbledon pada 2013.

"Selalu ketika saya muda dulu saya berpikir untuk menjadi nomor satu. Saya juga selalu mendamba juara di Roma tapi memikirkan Grand Slam mungkin sedikit lebih baik," kata Pennetta.

Pennetta, peringkat 26, dan Vinci, peringkat 43, masing-masing bertanding pada final Grand Slam pertamanya setelah melewati semifinal yang mengejutkan.

Vinci mengubur impin Serena Williams mencetak tahun kalender Grand Slam pertama sejak 1988 setelah menang pada semifinal terhadap juara bertahan yang pemain nomor satu dunia itu, sedangkan Pennetta menyingkirkan unggulan kedua dari Rumania Simona Halep, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015