Makassar (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi) mengambi alih pelaksanaan babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Wilayah IV Sulawesi karena tidak ada yang bersedia menjadi tuan rumah.

PB Perbasi selanjutnya menunjuk Banten sebagai lokasi pelaksanaan babak kualifikasi pada 20-31 Oktober 2015, kata Sekretaris Umum Perbasi Sulsel, Muhammad Taufiq di Makassar, Minggu.

Lokasi pelaksanaan yang netral diharapkan membuat daerah-daerah peserta memiliki peluang yang sama besar untuk lolos ke PON XIX/2016 di Jawa Barat.

Pra-PON Wiayah IV Sulawesi akan diikuti tim Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Selatan.

Ia menjelaskan, PB Perbasi yang mengambil alih peksanaan selanjutnya membebankan biaya pendaftaran bagi para peserta sebagai konsekuensi. Untuk biaya pendaftaran dikenakan Rp 10 juta untuk setiap tim. Artinya jika mendaftarkan tim putra dan putri maka daerah dibebankan membayar sebesar Rp 20 juta.

"PB Perbasi tidak punya dana sehingga membebankan biaya ke peserta pra-PON. Setiap peserta dibebankan membayar Rp10 juta per tim," kata Muhammad Taufiq.

Pelaksanaan babak kualifikasi 2015 sebelumnya telah dipercayakan ke Sulsel, namun calon rumah rumah mengundurkan diri lantaran keterbatasan anggaran.

Muhammad Taufiq menyatakan pihaknya tidak sanggup memenuhi persyaratan dari PB Perbasi yang mengharuskan untuk menanggung seluruh biaya peserta tim pra-PON selama di Makassar.

Untuk menjadi penyelenggara atau tuan rumah pra-PON 2015, kata dia, setiap daerah diwajibkan menanggung seluruh kebutuhan mulai dari biaya tiket wasit, honor, akomodasi wasit, sarana dan prasarana, termasuk biaya transportasi seluruh kontingen selama di Makassar.

Ia menjelaskan, jika saja PB Perbasi bisa membantu persoalan wasit maka tentu Sulsel tidak akan terlalu terbebani. Namun karena sudah ada ketetapan soal tanggungan tuan rumah, pihaknya memilih untuk undur.

Pengprov Perbasi Sulsel sebenarnya begitu berharap menjadi tuan rumah. Sebab akan menjaga peluang Sulsel untuk lolos dan berlaga di PON XIX di Jawa barat 2016.Namun karena persoalan ketiadaan anggaran sehingga batal diwujudkan.

"Kami sudah menjelaskan bahwaSulsel tidak dapat memenuhi persyaratan untuk menanggung seluruh biaya pra-PON tanpa bantuan dari PB Perbasi. Kami juga tidak bisa paksakan karena biayanya yang memang cukup besar," ujarnya.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015