Kuala Lumpur (ANTARA News)- Kabut asap yang melanda Malaysia semakin memburuk dengan indeks pencemaran udara (IPU) di 18 lokasi menunjukkan catatan tidak sehat.

Menurut portal Departemen Lingkungan Hidup, kemarin hingga pukul 17.00 waktu setempat, Bukit Rambai di Melaka mencatat IPU tertinggi pada 171, diikuti Bandar Raya Melaka (166), Banting (166), Nilai (160), dan Putrajaya (155).

Sementara itu Departemen Meteorologi Malaysia dan Angkatan Udara Malaysia bersiap melaksanakan operasi pembenihan awan jika keadaan kabut asap semakin memburuk.

Menteri Sains Teknologi dan Inovasi Datuk Madius Tangau seperti dikutip media setempat, Senin, mengatakan operasi itu akan dilaksanakan jika IPU berada pada tahap tidak sehat untuk tempo 72 jam secara tidak ada perubahan serta keadaan atmosfer serta awan juga memburuk.

"Berdasarkan perkembangan terkini, kabut asap ini diperkirakan terus berlanjut disebabkan tiupan angin Barat Daya yang membawa asap dari kawasan kebakaran di Sumatra dan Kalimantan, Indonesia," katanya.

Berdasarkan gambar satelit pada Jumat (11/9) menunjukkan terdapat 304 titik panas di Sumatra, 25 titik panas di Kalimantan dan satu titik panas di Semenanjung Malaysia, katanya.

Sementara itu, Kementerian Pengangkutan memerintahkan Departemen Laut Malaysia dan Departemen Penerbangan Sipil untuk mengeluarkan peringatan kabut asap kepada pesawat dan kapal yang beroperasi di semua lapangan terbang dan pelabuhan.

Menteri Pengangkutan Datuk Seri Liow Tiong Lai mengatakan sudah ada dua kasus melibatkan penerbangan komersial yang terpaksa mendarat di lapangan terbang lain karena jarak penglihatan kurang dari 600 meter.

(N004)

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015