Batam (ANTARA News) - Sebagian penerbangan dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam ke Jambi, Pekanbaru, dan Medan akan dihentikan sementara selama sepekan mengingat asap akibat kebakaran di Sumatera daratan semakin pekat.

"Maskapai Citilink, Lion Air, Sriwijaya menyampaikan akan menghentikan sementara beberapa penerbangan ke Jambi, Pekanbaru, Medan, Padang hingga sepekan kedepan," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Senin.

Sriwijaya Air, kata dia, menutup penerbangan Jambi-Batam-Medan dan sebaliknya. Sementara Citilink rute Surabaya-Batam-Padang dan sebaliknya. Untuk Lion Air rute ke Jambi dan Pekanbaru.

Meskipun menyampaikan menutup penerbangan hingga sepekan terhitung hari ini (Senin), namun jika cuaca baik tidak menutup kemungkinan segera terbang sebelum batas waktu tersebut.

"Setiap hari akan dievaluasi, kalau segera membaik pihak maskapai akan menyampaikan ke kami untuk terbang secepatnya. Kalau belum juga membaik, akan dievaluasi pada tujuh hari kedepan," kata dia.

Menurut manajemen maskapai, kata dia, kebijakan tersebut diambil mengingat dalam beberapa pekan terakhir banyak pembatalan penerbangan akibat asap yang semakin pekat.

"Hari ini saja jarak pandang di Jambi dan Pekanbaru hanya sekitar 200 meter. Makanya semua penerbangan dibatalkan. Hari-hari biasanya masih ada yang bisa terbang," kata Suwarso.

Berdasarkan catatan Hang Nadim Batam, pada Senin setidaknya 10 penerbangan dari Batam tujuan Jambi, Pekanbaru, Medan, Natuna, Jakarta, Surabaya dibatalkan akibat gangguan asap.

"Untuk ke Jakarta dan Surabaya itu karena rute penerbanganya juga sampai ke Sumatera daratan. Contohnya Surabaya-Batam-Padang. Nah, ketika tidak bisa terbang ke Padang, artinya rutenya terganggu dan terjadi pembatalan," kata dia.

Sejak terjadi gangguan asap, kata Suwarso, sekitar 70 penerbangan dari Batam khususnya ke Sumatera daratan sudah dibatalkan.

"Batam sebenarnya kena dampaknya saja. Karena jarak pandang di Batam masih diatas 3.000 meter," kata Suwarso.

Pewarta: Larno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015