Petugas ini terdiri dari petugas medis seperti dokter hewan. Tapi setiap kabupaten/kota pun sudah ada pengawasnya,"
Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Peternakan menyiapkan 260 petugas untuk mengawasi penjualan hewan kurban guna memastikan hewan-hewan yang dikurbankan sehat dan dagingnya layak dikonsumsi.

"Petugas ini terdiri dari petugas medis seperti dokter hewan. Tapi setiap kabupaten/kota pun sudah ada pengawasnya," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dody Firman Nugraha, di Bandung, Senin.

Pihaknya juga telah membuat surat edaran untuk kabupaten/kota terkait pengawasan hewan kurban.

"Jadi surat edaran ini isinya tentang penempatan ternak yang akan dijual, penyediaan pakan serta ketertiban dan keamanan menjelang kurban," kata dia.

Ketika ditanyakan tentang stok hewan kurban, dirinya memastikan stok hewan kurban untuk wilayah Jawa Barat aman.

"Stok aman ya namun kecenderungan minat kurban masyarakat setiap tahunnya terus meningkat," kata dia.

Selain itu pihaknya sependapat dengan usulan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang menginginkan masyarakat lebih banyak berkurban kambing atau domba untuk tahun ini.

"Saya sepakat karena Provinsi Jabar merupakan daerah yang memiliki stok domba terbanyak di Indonesia," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berharap pada Perayaan Idul Adha 2015 masyarakat lebih banyak berkurban dengan jenis hewan kambing daripada sapi.

"Saya lagi ingin kurban tahun ini lebih banyak kambing daripada sapi karena daging yang terbaik itu daging kambing bukan daging sapi," kata Deddy Mizwar.

Ia menuturkan, sesuai perintah agama Islam jika ingin berkurban pada saat Idul Adha maka berkurbanlah sesuatu yang baik.

"Dan berdasarkan hasil penilitian, daging yang terbaik itu ternyata kambing. Itu kenapa para nabi memerintahkan untuk menggembala kambing bukan sapi ," kata dia.

Menurut dia, daging kambing tidak akan membuat darah tinggi jika dikonsumsi tidak secara berlebihan.

"Siapa bilang bisa darah tinggi, yang pasti karena dagingnya enak maka kita makannya kebanyakan sehingga jadi darah tinggi," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga berharap agar warga masyarakat yang hendak berkurban saat Idul Adha nanti agar menyumbangkan hewan kurban terbaik.

"Apalagi untuk kurban, hewannya itu harus yang sehat bahkan tidak boleh ada cacat. Itu salah satu syarat utamanya," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan terkait pengawasan kesehatan hewan kurban pihaknya telah menginstruksikan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Jawa Barat untuk melakukan pengawasan ke setiap pedagang hewan kurban.

"Pemeriksaan itu kan sudah standar dan tugas dari teman-teman disnak. Jadi enggak ada masalah," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015