Doha (ANTARA News) - Pemerintah serius untuk menindaklanjuti secara teknis sejumlah kesepakatan kerjasama dan investasi yang dihasilkan dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar.

"Presiden menugaskan saya sebagai menteri yang ditugasi kerja sama investasi di Timteng dan ini suatu tugas yang berat ada mitos dana dari Timteng sulit ke Indonesia," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said di sela-sela kunjungan Presiden Jokowi di Doha, Senin malam waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Jakarta.

Sudirman menjelaskan ada beberapa kerja sama yang harus segera ditindaklanjuti dan memang diminta oleh Presiden agar tim segera menginventarisir.

"Sekarang memang tugas saya merealisasi peluang itu, konkrit misalnya hari ini anak usaha PLN, PJB tanda tangan perjanjian dengan Nebras, proyeknya membangun listrik tenaga gas di Sumut, nilai proyek 750 juta dolar AS melibatkan Qatar dan Indonesia dengan kapasita 2x250 mw, melibatkan suplai gas," paparnya

Aramco juga berkomitmen membuat kilang baru sebesar 12,8 miliar dolar AS.

"Kemudian peluang investasi lain tertarik di infrastruktur pelabuhan, penjajakan dengan Pelindo 3," katanya.

Untuk menangani itu, Sudirman mengatakan akan membuat tim yang terdiri dari kalangan usaha dan juga pemerintah yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.

"Saya akan bikin tim kecil orang itu dari swasta dan ESDM atau lainnya, ad hoc, disini (Doha-red) ada kantor perwakilan Mendag dan BKPM, rasanya perlu diperkuat, kalau perlu gunakan konsultan profesional," tegasnya.

Presiden Joko Widodo, kata Sudirman Said, meminta agar dalam waktu satu bulan sudah ada list proyek dan potensi proyek secara detail dan siap dijalankan.

(P008)

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015