Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Moeloek mengatakan ada sekitar 23 penyakit yang berpotensi menjadi wabah sehingga negeri ini memerlukan penelitian untuk mengatasi potensi ini dalam format kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga menelurkan hasil penelitian yang efektif untuk memerangi penyakit ini.

"Diperlukan penelitian untuk meneliti dan mengembangkan produk untuk deteksi, dalam bentuk diagnostik, pencegahan dalam bentuk vaksin, dan penyembuhan dalam bentuk obat dan alat kesehatan untuk mengatasi penyakit," kaa Nila dalam pidato pembukaan simposium internasional ke-2 penelitian dan pengembangan kesehatan di Jakarta, Selasa.

Nila mengatakan beberapa penyakit telah diamanahkan secara global untuk dikendalikan seperti TB, malaria, HIV dalam Millenium Development Goal Post 2015.

"Di Indonesia telah teridentifikasi 23 penyakit yang berpotensi wabah makanya perlu adanya penelitian dan pengembangan produk," katanya.

Agar hasil penelitian berdaya guna, kata Menkes, kolaborasi penghasil, yakni penelitu, dan pengguna yang tersiri dari industri, pemegang program dan pelaku pelayanan, sangat krusial.

"Kokaborasi bisa dilakukan mulai tahap penetapan agenda riset dan penyusunan protokol penelitian. Dengan demikian hasil penelitian akan lebih banyak dimanfaatkan," sebut Nila.

Sejak 2012, Indonesia telah memulai pendekatan penelitian dan pengembangan produk dalam bentuk konsorsium riset yang melibatkan akademisi, institusi penelitian baik pemerintah maupun industri.

"Contohnya pengembangan obat malaria artemisinin dari tanaman artemisia annua yang didahului dengan riset tanaman obat dan jamu. Untuk dua juta kasus malaria di Indonesia, diperlukan 900 kilogram obat artemisinin yang dihasilkan dari 450 simplisia kering dari 100 hektar tanaman. Jika obat itu berhasil disediakan, maka Indonesia tak perlu lagi mengimpor obat," kata Nila.

Berita dan Info kesehatan lebih lanjut dapat dilihat di laman http://www.depkes.go.id dan http://www.sehatnegeriku.com

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015