Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan telah terjadi erupsi Gunung Sinabung dengan disertai awan panas yang keluar sejauh empat kilometer dari pusat letusan pada Selasa.

"Hujan abu cukup tebal di Brastagi, Kabanjahe dan sekitarnya. Letusan ini adalah yang terbesar dalam seminggu terakhir," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta.

Status letusan Sinabung, lanjut Sutopo, adalah awas (level IV) dengan disertai tremor terus menerus, aktivitas tinggi dan potensi erupsi susulan masih tinggi. Radius yang dikosongkan adalah tujuh kilometer di sisi selatan-tenggara dan enam kilometer di timur.

Tidak ada penambahan pengungsi, kata dia. Saat ini pengungsi adalah 2.572 jiwa (9.313 KK) di sembilan pos pengungsian. Mereka berasal dari sembilan desa yang direkomendasikan mengungsi oleh PVMBG. Semua kebutuhan dasar tercukupi dan anak-anak tetap bersekolah.

Sejak Selasa pagi, kata Sutopo, erupsi Sinabung terjadi secara berangsur-angsur.

Lebih lanjut dikatakannya erupsi mulai terjadi pada pukul 05.25 WIB disertai awan panas guguran sejauh tiga ribu meter ke sektor Timur-Tenggara dan tinggi kolom abu erupsi 2.500 meter. Pada waktu yang sama arah angin sedang ke timur.

Kemudian pukul 05.36 WIB terjadi awan panas guguran sejauh tiga ribu meter ke sektor timur-tenggara dan tinggi kolom abu erupsi dua ribu meter. Selanjutnya pukul 08.20 WIB, terjadi awan panas guguran sejauh empat ribu meter ke timur-tenggara dan tinggi kolom abu vulkanik tiga ribu meter.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015