Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR RI dari Partai Gerindra Nizar Zahro pesimistis pada target kerja Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (Pera) untuk membangun infrastruktur yang dicanangkan dalam Rencana Panjang Jangka Menengah Masional (RPJMN) 2015-2019 karena anggaran yang diajukan kementerian ini berkurang Rp24 triliun.

Jumlah sebelumnya adalah Rp126.170 triliun tapi angka ajuan menjadi Rp102,554 triliun sesuai surat bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tanggal 15 april 2015 no s-228/mk.02/2015 dan no 0082/M.PPN/04/2015 Tentang pagu indikatif dan rancangan awal RKP tahun 2016.

"Dengan turunnya anggaran Kementerian PU Pera, saya pesimistis karena alokasi anggaran dari pagu indikatif tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan dana untuk pembangunan proyek dua infrastruktur sesuai RKP tahun 2016 dan RPJMN 2015-2019," kata Nizar saat rapat kerja dengan Menteri PU dan Pera di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, berdasarkan RPJMM 2015-2019 Kementerian PU Pera mendapatkan tugas membangun infrastruktur di bidang konektivitas untuk membangun 1.500 km jalan tol dan 2.650 km jalan nasional untuk mencapai kemantapan jalan 100 persen pada 2019.

Kemudian, sambungnya, Kementerian PU dan Pera juga akan membangun sumber daya air, membangun 49 bendungan baru, membangun 1 juta ha jaringan irigasi baru dan merehabilitasi 3,3 juta hektare jaringan irigasi beserta pengadaan infrastruktur dasar.

Kementerian PU dan Pera juga harus menyediakan 100% akses air minum layak.

"Dengan berkurangnya anggaran pagu indikatif ini saya berkeyakinan semua program prioritas yang ada pada 2016 tidak akan optimal bahkan akan mengurangi volume pekerjaan yang telah ditargetkan," kata politisi Gerindra ini.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015