Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar AS secara luas lebih lemah di perdagangan Asia yang berhati-hati pada Rabu, menjelang keputusan suku bunga AS pekan ini yang bisa melihat kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade.

Greenback jatuh menjadi 120,30 dolar pada perdagangan sore di Tokyo, dari 120,40 yen pada Selasa sore di New York, dan euro naik menjadi 1,1278 dolar dari 1,1272 dolar, sementara beberapa mata uang negara berkembang juga menguat.

Mata uang tunggal jatuh menjadi 135,67 yen dari 135,71 yen.

Para ekonom terpecah atas apakah bank sentral AS, pada akhir pertemuan dua hari mereka Kamis, akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006.

Pasar keuangan telah memperkirakan kemungkinan peluang kenaikan sekitar 32 persen, Bloomberg News mengatakan, penurunan tajam dari sebelum Beijing mendevaluasi mata uang yuan pada Agustus ketika mayoritas dealer memperkirakan kenaikan pada September.

Sementara The Fed telah mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga tahun ini, kemungkinan kenaikan bulan ini telah turun karena kekhawatiran atas pelambatan pertumbuhan di Tiongkok dan dampaknya terhadap perekonomian dunia.

Takuji Okubo, kepala ekonom Japan Makcro Advisors, mengatakan kepada AFP bahwa jika reaksi pasar terhadap kenaikan suku bunga terbatas itu akan menunjukkan ekonomi global dalam bentuk yang lebih baik dari yang diharapkan.

"Ini bukan berarti bahwa kenaikan Fed sendiri sebenarnya positif, tapi itu (berarti) bahwa ekonomi global tidak begitu rentan seperti yang ditakutkan banyak orang," kata Okubo.

"Itu benar-benar bisa mengurangi ketidakpastian dalam ekonomi global. Dan BoJ mungkin seperti itu karena yen bisa menurun tanpa intervensi mereka (seperti stimulus lebih lanjut)," katanya.

Mata uang Asia-Pasifik, termasuk dolar Singapura dan ringgit Malaysia, yang telah terpukul oleh kekhawatiran atas Tiongkok dan penguatan dolar dalam beberapa bulan terakhir, juga naik pada Rabu.

Suku bunga yang lebih tinggi akan cenderung memperkuat greenback, dan bisa sangat merugikan pasar-pasar negara berkembang karena investor menarik keluar dana mereka dan berbalik ke Amerika Serikat untuk mencari imbal hasil yang lebih baik dan lebih aman.

Mata uang won Korea Selatan menguat sehari setelah lembaga pemeringkat Standard & Poors menaikkan peringkat kredit negara itu. Dolar jatuh menjadi 1.176,03 won dari 1.186,32 won pada Selasa di Tokyo.

Greenback juga jatuh menjadi 1,3997 dolar Singapura dari 1,4035 dolar Singapura, menjadi 4,2513 ringgit Malaysia dari 4,3053 ringgit, menjadi 46,67 peso Filipina dari 46,77 peso, dan menjadi 32,50 dolar Taiwan dari 32,57 dolar Taiwan.

Namun, naik menjadi 66,4375 rupee India dari 66,4373 rupee, dan menjadi 36,00 baht Thailand dari 35,98 baht. Dolar Australia dibeli 71,61 sen AS pada Rabu di Tokyo, naik dari 71,22 pada Selasa dan naik jauh dari posisi terendah enam tahun di bawah 69 sen yang disentuh seminggu lalu.

Yuan Tiongkok diambil 18,88 yen terhadap 18,18 yen.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015