Peshawar (ANTARA News) - Kelompok militan Taliban menyerang pangkalan Angkatan Udara Pakistan di suatu kota di barat-laut, dekat Peshawar, Jumat, menyebabkan enam penyerang terbunuh dan melukai dua tentara, kata militer.

Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengaku bertanggungjawab atas serangan itu, melalui surel dari Juru Bicara TTP Muhammad Khurasani, yang mengatakan, "Unit bunuh diri kami melakukan serangan."

Dua tentara, seorang di antaranya adalah perwira, mengalami luka-luka akibat baku tembak dengan para militan di markas Badaber --yang berjarak 10Km di selatan Peshawar.

"Menurut informasi awal, tujuh dari 10 penyerang breusaha merangsek ke markas, tetapi pasukan kami berhasil mengatasi mereka," kata Juru Bicara Militer Mayor Jenderal Asim Bajwa melalui cuitan di Twitter.

Ia mengatakan suatu operasi dilanjutkan untuk mencari sisa-sisa orang bersenjata.

"Pasukan memberi tanggapan dengan cepat dan tepat dan mengitari dan mengurung para teroris di daerah yang sempit," kata Bajwa.

Ia mengatakan pasukan tanggap cepat dan komando tentara serta pasukan angkatan udara (PAF) terlibat dalam operasi tersebut.

"Polisi saat ini berada di luar markas dan menutup lingkar luar," tambahnya.

Peshawar, yang merupakan pintu masuk negeri itu dari daerah sabuk tribal --tempat militer melancarkan serangkaian pertahanan melawan Taliban dan milisi terkait jaringan Al-Qaeda, mengalami banyak serangan Taliban.

Kota tersebut mendapat serangan terburuk dalam sejarah Pakistan paa Desember, ketika kelompok Taliban melakukan serangan dan pembunuhan besar-besaran terhadap 150 sekolah yang dikelola tentara dan sebagian besar korban adalah anak-anak.

Namun sejak itu kekerasan seperti tertidur. Serangan paling akhir di kota terjadi pada Februari, ketika Taliban bersenjata berat menyerang masjid kaum Syiah dan menewaskan 21 orang.

Seorang petinggi PAF mengatakan bahwa markas yang diserang itu pada Jumat sedang digunakan untuk tempat tinggal pasukan Angkatan Udara.

"Tidak ada aset ataupun pesawat tempur di pangkalan," katanya. Ia meminta tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Pakistan memerangi para penyusut di tempat persembunyian mereka di wilayah suku di barat daya selama lebih dari setahun. Hampir 3.000 orang dilaporkan telah terbunuh sejak serangan dilakukan.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015