Jakarta (ANTARA News) - Anggota Majelis Pertimbangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengatakan perubahan komposisi pengurus dalam partainya adalah biasa terjadi saat ada pemimpin baru.

"Saya dulu (saat menjabat Presiden PKS) juga melakukan perubahan, jadi biasa saja itu," kata Tifatul di Jakarta, Jumat.

Menurut Tifatul, perubahan komposisi pengurus PKS akan mendorong regenerasi secara internal. "Saya setuju (perombakan), supaya yang muda-muda juga dapat posisi (regenerasi),"kata dia.

Tifatul membantah perombakan ini memicu munculnya faksi-faksi dalam partainya karena seluruh kader sudah sepatutnya loyal kepada pemimpin baru.

"Tidak ada loyalis A atau B, yang ada loyalis pemimpin baru," serunya.

Pada Munas keempat PKS, Presiden PKS Sohibul Iman melakukan perombakan besar salam jajaran pengurus PKS, selain meninggalkan slogan "cinta, kerja dan harmoni" menjadi  "bersih, peduli, dan profesional".

Setelah Sohibul Iman naik, bergulir isu pembersihan loyalis Anis Matta, salah satunya Fahri Hamzah yang ditempatkan sebagai anggota Majelis Pertimbangan Pusat DPP PKS, namun Sohibul menepis isu pembersihan ini.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015