Jakarta (ANTARA News) - Komisioner KPU, Arief Budiman, mengatakan, 70 persen material logistik sisa Pemilu Presiden 2014 masih layak pakai untuk Pilkada serentak mendatang. Kalau mau digunakan lagi, signifikan untuk menghemat biaya penyelenggaraan pesta demokrasi itu. 

"Logistik yang masih layak pakai terutama adalah material logistik yang berbahan aluminium. Kalau bahan karton memang didesain sekali pakai, paling banyak dua kali pakai," kata dia, di Jakarta, Jumat

Budiman mengatakan tiap daerah memiliki persentase masing-masing dalam hal kelayakan material logistik dari pemilu sebelumnya.

Misalnya di Kota Manado yang sempat terkena bencana banjir tahun lalu, KPU setempat tentu melakukan pengadaan material logistik baru di daerah tersebut.

Pengadaan material logistik baru oleh KPU dapat berbiaya murah atau mahal, di mana masing-masing pilihan tersebut memiliki konsekuensinya sendiri.

Pengadaan logistik berbiaya mahal lebih awet namun memerlukan sewa gudang untuk penyimpanan dan juga harus mengeluarkan biaya bongkar pasang serta perbaikan.

"Kalau berbiaya murah maka sekali pakai selesai, tidak perlu sewa gudang dan biaya bongkar pasang," ucap dia. 

Daerah pengadaan logistik baru terbesar terutama berada di daerah yang memiliki jumlah pemilih yang banyak, karena jumlah TPS juga menjadi lebih banyak.

Aksesibilitas suatu daerah juga memengaruhi biaya pengadaan logistik, sehingga walaupun jumlah yang diproduksi sedikit secara kuantitas namun biaya menjadi mahal karena faktor distribusi.

Dia juga mengatakan untuk daerah yang sulit aksesibilitasnya diberikan alokasi waktu lebih lama untuk pengiriman logistik. 

Pewarta: Calvinantya Basuki
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015