Jakarta (ANTARA News) - Bangunan sekolah yang khusus diperuntukkan untuk anak-anak difabel di Jalur Gaza atau Sham Al-Amal School for Disabled Children, akhirnya rampung dan diresmikan hari ini oleh Menteri Tenaga Kerja Palestina, Ahmad Majdalani.

Peresmian ini disaksikan di Jakarta melalui media skype conference, sekitar pukul 16.00 WIB. Selebriti Peggy Melati Sukma, sebagai salah satu pihak yang menginisiasi pembangunan sekolah ini, mengatakan, gedung sekolah lama hancur total akibat bom. Akibatnya, tak ada lagi tempat belajar bagi anak-anak.

"Sekolah awalnya di bom, sehingga 100 persen rusak. Anak-anak difabel tidak punya naungan untuk belajar. Setahun belakangan, mereka belajar di tenda plastik dan terbuka," kata Peggy dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.

Lebih lanjut, kata dia, dirinya bersama seorang warga Gaza, dr. Bassel Abuwarda, melalui gerakan Save Gaza Project dan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mempersiapkan pembangunan sejak tahun lalu.

"Saya pribadi mempunyai mitra kerja di Jalur Gaza, lewat gerakan Save Gaza Project, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Urban Syiar Project dan ACT," kata dia.

Sekolah yang dibangun di atas tanah seluas 578 meter persegi ini berada di kawasan Zeiton, kota Gaza, Jalur Gaza.

Sejumlah fasilitas yang tersedia di sana di antaranya, meja, 200 kursi roda, ruang kelas (10 kelas) beserta fasilitas belajarnya seluas masing-masing 4,5 m x 5 m, dan diharapkan mampu menampung 150-200 orang siswa.

Kemudian, ruang guru dan kelengkapannya, prasarana seperti komputer, listrik, toilet, air bersih, juga solar panel untuk memasok listrik.

Peggy mengungkapkan, dirinya begitu terharu atas apresiasi dan bantuan warga Gaza dalam pembangunan sekolah ini.

"Mengharukan, membaca laporan demi laporan yang dikirimkan. Walaupun raga ini tidak berada di sana, tetapi saya merasakan tiap tahap pembangunannya, melalui komunikasi rutin dengan dr. Bassel dan tim Save Gaza Project dan melalui foto-foto yang dikirimkan," tutur Peggy.

"Dari proses meratakan tanah, menanam pondasi bangunan, membuat rangka dinding, menutup dinding, atap, lantai, memasang pintu dan jendela, pengecatan, sampai siap digunakan," tambah dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015