Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan tim pengawas haji DPR telah melakukan pengawasan dan pengecekan kesiapan PPIH di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) yang menjadi lokasi prosesi puncak ibadah haji.

"Secara syariat, haji itu adalah di Arafah. Tidak sempurna haji seseorang jika tidak melakukan wukuf di Arafah," kata Saleh Partaonan Daulay melalui pesan elektronik dari Mekkah diterima di Jakarta, Minggu.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan seluruh jamaah haji dari berbagai belahan dunia akan berkumpul di Arafah. Mengingat kepadatan jumlah jamaah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) perlu memastikan seluruh jamaah haji Indonesia bisa sampai di Arafah tepat waktu.

"Tentu tidak mudah mengoordinasi dan memobilisasi jamaah yang berjumlah 168.800 orang tersebut," ujarnya.

Menurut Saleh, Tim Pengawas Haji DPR telah memeriksa keamanan jalur transportasi dan Mekkah ke Arafah, Muzdalifah hingga Mina dan sebaliknya. Tim juga memeriksa fasilitas dan sarana yang dibutuhkan jamaah selama di Armina.

Fasilitas yang diperiksa antara lain; dapur umum, kamar mandi, tenda, alat pendingin ("water cooler"), karpet, kecukupan air, distribusi makanan, serta evakuasi dan pengamanan jamaah dalam keadaan darurat.

"Kita berharap seluruh jamaah diberikan pelayanan terbaik. Tidak boleh ada yang tidak kebagian makanan, tidak bisa wudhu, tidak bisa ke kamar mandi, dan lain-lain. Selain itu, selama wukuf, diharapkan mereka tidak kepanasan dan tetap nyaman melakukan ibadah," tuturnya.

Tim pengawas DPR menilai Kementerian Agama dan PPIH telah melakukan persiapan secara matang. Semua fasilitas yang dijanjikan telah disediakan, termasuk "water cooler" yang baru ada tahun ini.

Setiap maktab akan diisi kurang lebih 3.000 jamaah. Disediakan masing-masing 10 kamar mandi untuk jamaah laki-laki dan perempuan, 60 unit "water cooler" dan dapur umum.

"Tahun ini, seluruh maktab Indonesia akan difasilitasi dengan karpet. Itu adalah fasilitas yang diberikan oleh muassasah secara gratis. Kalau harus menyewa, tentu biayanya sangat mahal," katanya.

Dalam peninjauan di Muzdalifah dan Mina, tim pengawas DPR juga memeriksa kebutuhan dan fasilitas para jamaah seperti tenda, kamar mandi, dapur umum, dan lalu lintas jamaah dari dan menuju jamarat yang menjadi lokasi lempar jumrah.

"Alhamdulillah, menurut pemantauan kami, di Musudalifah dan Mina juga sudah disiapkan dengan baik. Tinggal kita berdoa agar semua jamaah haji kita bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan tidak menemukan kendala," pungkasnya. 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015