Jakarta (ANTARA News) - PT Pelayaran Nasional Indonesia menawarkan wisata terapung atau berlayar ke Raja Ampat, Papua Barat dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Manajer Humas Pelni Akhmad Sujadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan wisata bahari berkonsep kapal sebagai sarana akses dan akomodasi itu akan menggunakan KM Tatamailau untuk wisata ke Raja Ampat 29 Oktober sampai dengan 1 November 2015.

Sementara, lanjut dia, untuk ke Wakatobi dengan KM Kelimutu dari 15 sampai 9 November 2015.

"Pelancong di Raja Ampat dengan titik kumpul di Pelabuhan Sorong, sedangkan ke Wakatobi titik kumpulnya di Pelabuhan Baubau" ucapnya.

Sujadi mengatakan paket ke Raja Ampat selama 4D3N (empat hari tiga malam) ini akan diawali dari Pelabuhan Sorong pada (29/10) pagi.

Dia menuturkan dari Sorong, kapal menuju Mansuar di hari pertama, pelancong dapat menikmati "diving" (menyelam) dan snorkeling" di Mansuar, pulau pasir putih, sementara "diving" kedua di sekitar Pulau Yanbuba.

"Pelancong dapat menikmati alam bawah laut yang sangat indah di sekitar Yanbuba," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, pada petang hari wisatwan kembali ke kapal untuk mandi, ibadah, makan malam dan menikmati hiburan musik di atas kapal.

"Malamnya kapal akan bergeser dari Mansuar ke Piaiynemo. Setelah shalat, makan pagi dan olahraga ringan, wisatawan turun dari kapal, menuju Melissa Garden dan ke Anita Spot diving dan snorkeling," paparnya.

Pada siang hari, Sujadi mengatakan, pelancong kembali ke kapal untuk Shalat Dzuhur dan Ashar serta makan siang.

"Sekitar pukul 16.00, pelancong tracking ke Bukit Piayianemo untuk melihat indahnya kepulauan Raja Ampat dari puncak bukit," tambahnya.

Pukul 05.00, pelancong menuju Kapisawar untuk mendengarkan kicau burung Irian sampai pukul 08.00 kembali ke kapal dan menyelam di Manta Point.

Sujadi mengatakan pelancong dapat menikmati "snorkeling" dan "diving" dan dapat melihat ikan pari di kedalaman laut.

Selanjutnya, kegiatan "snorkeling dilanjutkan di Arborek yang juga menyediakan tarian khas Papua yang unik.

"Kembali ke kapal untuk shalat dan makan siang. Sorenya pelancong touring speedboat mengelilingi pulau-pulau indah di Holgan dan Gua Kelelawar," jelasnya.

Pelancong akan kembali ke kapal untuk ibadah, menikmati makan malam dan hiburan, sambil traveller menikmati hiburan di atas hotel terapung, kapal akan bergerak menuju Sorong.

"Ketika adzan subuh berkumandang pada Minggu (1/11) pagi, kapal sudah bersandar di Pelabuhan Sorong," imbuhnya.

Kemudian, pelancong Shalat Subuh, mandi dan sarapan. Pukul 08.00 traveller dapat turun dari kapal dalam kondisi bersih, kenyang dan wangi, katanya.

Sujadi mengatakan biaya yang dikenakan untuk setiap penumpang dengan KM Tatamailau, rinciannya Kelas 1 atau eksekutif yang hanya menyediakan 14 kasur (tujuh kamar) Rp6,9 juta, Kelas 2 (satu kamar empat orang) tersedia 10 kamar Rp5,5 juta dan kelas bugdet Rp4,4 tiket sudah termasuk makan, camilan, speedboat, asuransi, pajak dan jasa pemandu.

"Bila pelancong akan diving harus mendaftar karena peralatan terbatas. Untuk menyelam, pelancong menambah biaya Rp1,4 juta dan snorkeling Rp250.000," katanya.

Untuk ke Wakatobi wisata dimulai (15 hingga 19/11) dari Pelabuhan Baubau menuju Pulau Tomiang, Hoga dan Wanci.

Kegiatan di Wakatobi meliputi "snorkeling", menyelam dan tour kota di Wanci.

Biaya untuk paket Wakatobi Rp4,75 juta untuk kelas 1, Rp4,25 juta untuk kelas 2 dan Rp3,75 untuk kelas budget.

"Cara mendaftar dan cara pembayaran dapat melalui Contack Center Pelni 162 untuk Jabodetabek, 021-162 dari HP dan luar Jabodetabek," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015