Banjarbaru (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo mengajak seluruh lapisan masyarakat bergotong-royong dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sehingga dampak buruknya bisa dikurangi.

"Masyarakat harus bahu-membahu membantu karena gotong-royong adalah jalan keluar menanggulangi kebakaran hutan dan lahan," ujarnya di Banjarbaru, Kalsel, Rabu.

Ajakan itu disampaikan Presiden saat melihat langsung kebakaran lahan dan meninjau titik api di kawasan Guntung Damar Kelurahan Guntung Payung, Landasan Ulin, Banjarbaru.

Presiden meminta, masyarakat ikut berperan aktif mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan sehingga dampak buruk berupa kabut asap tidak merugikan banyak pihak.

"Dibutuhkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan agar terhindar dari pembakaran lahan di samping kesadaran tidak membakar lahan dan semak di sekitarnya," pesan Presiden.

Ditekankan, seluruh pihak terkait juga harus memberikan penyadaran kepada masyarakat agar aktif menjaga lingkungannya terutama dari aktivitas pembakaran secara sengaja.

Menurut Presiden, pemerintah baik pusat maupun daerah tengah fokus dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan karena dampak buruk yang ditimbulkannya.

"Seluruh pihak terlibat dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, mulai gubernur, bupati dan wali kota serta jajaran TNI/Polri mulai atas hingga ke bawah," ujar Presiden.

Dia mengatakan, pemerintah sudah all out dalam menanggulangi kebakaran hutan, lahan dan semak yang terjadi pada beberapa provinsi di Indonesia dan menimbulkan dampak buruk.

Presiden mengatakan, pemerintah sudah melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan menggerakan seluruh unsur baik pemerintah pusat dan daerah serta personel TNI/Polri.

"Kekuatan darat yang digerakkan baik dari BPBD, Manggala Agni dan unsur TNI/Polri yang diterjunkan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di daerah," ungkapnya.

Disebutkan, kekuatan personel TNI yang diturunkan sebanyak 2.159 orang ditambah prajurit dari Kostrad sebanyak 500 orang sehingga total sebanyak 2.659 personel.

Selain sumber daya manusia, pemerintah pusat juga menurunkan peralatan pesawat jenis CN235 dan Cassa 212 melakukan modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan.

"Pesawat yang diterbangkan sudah menabur 200 ton garam agar hujan cepat turun terutama di provinsi yang kebakaran lahan dan hutannya tinggi seperti Sumsel dan Jambi," kata Presiden.

Selain itu, pemerintah juga sudah mengerahkan 17 buah helikopter yang melakukan pengeboman air (water bombing) pada titik api di kawasan hutan dan lahan yang terbakar.

(KR-YRZ/B012)

Pewarta: Yose Rizal
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015