Kudus (ANTARA News) - Bank Rakyat Indonesia sejak 18 Agustus 2015 hingga sekarang berhasil merealisasikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp2 triliun, kata Direktur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BRI Mohammad Irfan.

"Pencapaian tersebut terhitung sejak KUR terbaru digulirkan mulai 18 Agustus 2015 hingga September 2015," ujarnya ditemui disela kunjungannya ke Kudus, Jawa Tengah, Senin.

Dari penyaluran kredit sebanyak itu, lanjut dia, jumlah nasabahnya mencapai 125.000 orang.

Untuk tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL), kata dia, karena baru sebulan berjalan, maka saat ini masih nol persen.

Ia mengatakan, alokasi dana KUR yang terbaru pada tahun ini sebesar Rp30 triliun.

Alokasi dana KUR sebesar itu, kata dia, dibagi untuk beberapa bank penyalur, seperti BRI, Bank Mandiri dan BNI.

Khusus untuk BRI, lanjut dia, mendapatkan alokasi sebesar 70 persen atau Rp21 triliun.

Dari alokasi sebanyak itu, disalurkan untuk KUR mikro dengan plafon kredit sebesar Rp25 juta dan KUR ritel dengan plafon kredit sebesar Rp500 juta.

"Kami akan berupaya secara maksimal agar target penyaluran KUR tersebut bisa terealisasi," ujarnya.

Upaya yang dilakukan sejauh ini, yakni dengan menerjunkan petugas pencari nasabah baru pada hari Sabtu dan Minggu.

Hal itu, kata dia, sebagai langkah antisipasi ketika mengandalkan hari kerja saja sulit tercapai sehingga ada penambahan hari kerja.

Perbedaan KUR terbaru dengan yang lama, kata dia, hanya terletak pada sektor ekonominya, karena sebelumnya dibuka secara luas, kini hanya sekitar 40-an sektor.

Sementara persyaratan dalam mendapatkan KUR, kata dia, masih sama dengan bunga pinjaman sebesar 12 persen.

Terkait dengan penyaluran kredit secara umum, kata dia, sudah mencapai Rp500 triliun, sedangkan untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah mencapai Rp400 triliun.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015