Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR, Said Abdullah, mengatakan, pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah gagal menjaga marwah kota Makkah dan Madinah sebagai khadimul haramain (pelayan tamu Allah) bagi umat Islam seluruh dunia. 




Dia meminta Organisasi Konferensi Islam (OKI) segera mengambil alih pengelolaan dua kota suci umat Islam tersebut. 




"Kita semua berharap  agar wajah Makkah sebagai simbol keagungan dan wibawa Ka'bah sebagi simbol kesucian  bisa dikembalikan oleh OKI," kata Said Abdullah di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.




Menurut Said, kesucian Kota Mekkah saat ini telah pudar. Wajah Mekkah telah berubah menjadi kota metropolis tanpa budaya Islam. 




“Wajah Mekkah menjadi wajah batu dan sudah tidak ramah bagi  tamu Allah," jelasnya.




Dia menilai, Ka'bah dan Masjidil Haram tenggelam oleh jam besar (Mecca Royal Watch) yang dibanggakan pemerintah Arab Saudi.




"Jika diambil alih oleh OKI maka kita harapkan kembalinya situs-situs Islam peninggalan Rasululullah dan para sahabat. Jadi, OKI segera mengambil alih pengelolaan dua kota suci umat Islam, Mekkah dan Madinah. Dan jangan biarkan raja-raja Saudi yang tak punya mandat dari rakyatnya merusak dua kota suci tersebut," tegasnya.




Politisi PDI Perjuangan itu juga menilai pelaksanaan haji tahun 2015  ini paling buruk yang disediakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi.





Buruknya pelayanan ini dimulai dengan tragedi crane yang membawa korban ratusan jamaah tewas. Tak berhenti disitu, kini ratusan korban jamaah tewas terinjak saat melempar jumrah di Mina. 




"Maka itu, pemerintah Arab Saudi harus bertanggung jawab sebagai khadimul haramain," tuturnya.




"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebagai tuan rumah yang menamakan dirinya khadinul haramain harus bertanggungjawab.  Umat Islam seluruh dunia datang ke Arab Saudi bukan untuk mati, tetapi melaksanakan rukun Islam kelima," tegasnya.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015