Kita tidak mau mengambil risiko Daesh (ISIS) membajak isu Palestina
PBB, Amerika Serikat (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan bahwa dia akan menghadiri seremoni pengibaran bendera Palestina di PBB kendati ditentang Israel dan Amerika Serikat.

Palestina telah mengundang ratusan pemimpin untuk menghadiri peristiwa yang akan berlangsung Rabu pekan depan dan akan dihadiri Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Fabius berkata kepada wartawan di New York bahwa kehadirannya dalam seremoni itu akan menandakan dukungan terus menerus Prancis untuk solusi dua negara.

"Kita tidak bisa membiarkan solusi dua negara berantakan di hadapan mata kita," kata dia . "Kita tidak mau mengambil risiko Daesh (ISIS) membajak isu Palestina," kata dia.

Prancis termasuk dari 119 negara yang mendukung resolusi PBB yang membolehkan bendera Palestina dan Tahta Suci berkibar di markas PBB, bersama dengan 193 negara anggota PBB lainnya.

Delapan negara, termasuk Israel, AS, Kanada dan Australia menentang hal itu dan menyebut manuver itu sebagai bahasa tubuh yang tidak mendukung perdamaian.

Utusan Palestina Riyad Mansour mengatakan pengibaran bendera Palestina akan menjadi hari kejayaan akan akan menggarisbawahi aspirasi bernegara penduduk Palestina.

Palestina dan Tahta Suci berstatus pengamat non anggota di PBB.

Sekjen PBB Ban Ki-moon berencana menghadiri pengibaran bendera yang akan diselenggarakan hanya beberapa saat setelah Abbas naik mimbar Majelis Umum PBB untuk menyampaikan pidato.

Pada hari bersamaan, Ban akan menuanrumahi pertemuan diplomatik untuk menemukan penyelesaian politik dalam konflik Israel-Palestina.

Mesir, Yordania, Arab Saudi dan Liga Arab telah diundang ke peremuan itu bersama dengan para menteri luar negeri Rusia dan AS serta kepala hubungan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015