Saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolsek Pontianak Timur. Terbongkarnya perbuatan pelaku pencabulan terhadap anak-anak yang semua laki-laki itu, setelah orang tua korban pencabulan melaporkan kepada kami,"
Pontianak (ANTARA News) - Kepolisian Sektor Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menangkap Is yang diduga sebagai pelaku pencabulan terhadap belasan anak-anak.

"Saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolsek Pontianak Timur. Terbongkarnya perbuatan pelaku pencabulan terhadap anak-anak yang semua laki-laki itu, setelah orang tua korban pencabulan melaporkan kepada kami," kata Kapolsek Pontianak Timur, Komisaris Polisi Alber Manurung di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, kemungkinan besar korbannya bisa lebih dari 15 orang, karena pelaku yang tinggal berpindah-pindah.

"Pelaku dalam memuluskan perbuatannya, berpura-pura mengajar mengaji anak-anak, setelah korbannya percaya, barulah perbuatan tidak terpuji itu dilakukan. Pelaku juga mengancam korbannya, bahkan ada yang sudah digigitnya, serta menakut-nakuti korbannya, kalau dia (pelaku) bisa membuat orang tua korban mati, kalau korbannya tidak mengikuti kemauannya," ungkap Alber.

Menurut dia, hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku perbuatan itu dilakukan terhadap 15 orang anak. Perbuatann tersebut dilakukan berulang-ulang kepada setiap korban.

"Kami juga akan mengecek kejiwaan pelaku, apakah memang mengidap kelainan atau lainnya, karena perbuatannya itu, pelaku terancam pidana penjara 15 tahun," ujar Alber.

Sementara tersangka Is, adalah pria yang lahir di Desa Madu Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Pelaku selama ini menjadi penjaga salah satu masjid di Pontianak.

Orang tua korban pencabulan yang enggan disebut namanya mengatakan, anaknya yang masih duduk di kelas V Sekolah Dasar (SD) telah dicabuli tersangka sebanyak tiga kali.

"Anak saya bilang, terakhir kali pelaku melakukan perbuatannya itu usai Idul Fitri kemarin. Setelah mendapat informasi itu, saya bersama 13 orang tua yang anak menjadi korban pencabulan, langsung melaporkan pelaku ke Polsek Timur, Minggu (27/9)," kata salah stau orang tua korban.

Menurut dia, pelaku dengan leluasa melakukan pencabulan itu pada korbannya setelah usai shalat Magrib dan siang hari, ketika situasi sepi.

"Selama ini, saya sudah curiga, kenapa ketika anak saya disuruh shalat di masjid, dia selalu menolak. Malah seperti orang ketakutan, tetapi kami tidak mengira sampai terjadi sesuatu di luar dugaan itu," ujarnya.

Sementara itu, Is pelaku pencabulan mengakui perbuatannya, dan telah mencabuli belasan anak laki-laki sejak dia tinggal di masjid tersebut tahun 2014.

Dia mengaku juga pernah menjadi korban pencabulan saat duduk masih kelas 1 SMA di Jawa.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015