Kita memiliki persedian beras di gudang Perum Bulog sebanyak 1,7 juta ton,"
Lebak (ANTARA News) - Pemerintah menjamin stok beras di Tanah Air selama beberapa bulan kedepan mencukupi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat.

"Kita memiliki persedian beras di gudang Perum Bulog sebanyak 1,7 juta ton," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Budi Gardjita saat mengunjungi masyarakat Baduy di Lebak, Banten, Senin.

Persedian beras tersebut dipastikan Indonesia tidak mendatangkan beras impor dari luar negeri.

Bahkan, saat ini panen padi terus berlanjut hingga Desember mendatang.

Karena itu, pihaknya menjamin stok beras nasional relatif cukup dan aman.

"Kami minta petani segera melakukan percepatan tanam guna meningkatkan produksi pangan," katanya.

Ia juga mengatakan, selama ini negara menjamin persedian beras jangan sampai mengalami penyusutan sehingga mendatangkan beras impor.

Kebijakan pemerintahan Joko Widodo komitmen membangun pertanian lahan sawah guna terwujud swasembada beras.

"Kami yakin komitmen pemerintah bisa memenuhi persedian beras," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya memberikan apresiasi terhadap produksi ketahanan pangan masyarakat Baduy.

Sebab masyarakat Baduy jika musim panen padi huma mereka menyimpan gabah-gabah di lumbung pangan atau rumah leuit.

"Semua warga Baduy itu wajib memiliki lumbung pangan dengan menyimpan gabah berkapasitas 4-5 ton," katanya.

Kepala Seksi Produksi Daerah dan Ketahanan Pangan Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak, Kushilman mengatakan, stok pangan hingga kini relatif aman dan mencukupi hingga empat bulan ke depan karena produksi beras surplus.

Kebutuhan beras tahun 2015 untuk penduduk Kabupaten Lebak sebanyak 1,2 juta jiwa mencapai 163.350.422 kilogram.

"Jika dirata-ratakan kebutuhan beras per kapita sebanyak 134 kilogram, sehingga stok beras lokal aman di pasaran," katanya.

Sementara itu, H Baden, seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung Lebak mengaku hingga kini stok beras lokal dari berbagai daerah di wilayah Kabupaten Lebak melimpah.

"Saya kira persedian beras lokal tidak ada masalah hingga 2016 mendatang," jelasnya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015