Guru dibekali dengan ciri-ciri terorisme. Misalnya, ada anak didiknya di kamar terus atau ciri lainnya. Dengan demikian, terorisme ini bisa diantisipasi sedini mungkin
Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan anak muda Indonesia menjadi target rekrutmen kalangan teroris untuk diajak bergabung bersama dengan mereka.

"Anak-anak muda Indonesia sekarang ini sudah menjadi target terorisme," kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti di Banda Aceh, Selasa.

Jenderal berbintang dua tersebut menyebutkan, pola-pola rekrutmen anak-anak muda Indonesia dilakukan di dunia maya atau media sosial. Sebab, anak muda sekarang identik dengan dunia maya.

Menurut dia, media sosial ini merupakan dunia tanpa batas dan ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Jika dampak negatifnya tidak bisa dicegah, akan terjadi kehancuran generasi muda Indonesia.

BNPT terus berupaya mencegah rekrutmen terorisme terhadap anak muda Indonesia melalui dunia maya. Dan BNPT konsisten membangun damai di dunia maya.

"Kami mengajak anak-anak muda Indonesia jangan mau terpengaruh bujuk rayu, sehingga bergabung dengan kelompok teroris," ujarnya.

Untuk membentengi dari terorisme, kata dia, BNPT melatih guru sekolah mengidentifikasi ciri-ciri terorisme. Hal ini untuk memberi pengetahuan kepada guru jika ada anak didiknya mengalami perubahan drastis.

"Guru dibekali dengan ciri-ciri terorisme. Misalnya, ada anak didiknya di kamar terus atau ciri lainnya. Dengan demikian, terorisme ini bisa diantisipasi sedini mungkin," sebut dia.

Terorisme, kata dia, merupakan bahaya laten yang harus dicegah setiap saat. Pencegahan terorisme jangan dilakukan setelah ada insiden ataupun menunggu ada anggaran atau dana.

"Pencegahan terorisme ini dilakukan setiap saat. Jangan biarkan terorisme ini berkembang. Di sinilah peran semua pihak, orang tua, guru, ulama, dan lainnya mencegah terorisme tersebut," kata Mayjen TNI Agus Surya Bakti.

Pewarta: M Haris SA
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015