Kediri (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berjanji pemerintah akan terus mengawal proses pencairan asuransi dari jamaah haji yang meninggal di Arab Saudi, saat menunaikan ibadah haji.

"Ada asuransi sekitar Rp38 juta per jamaah meninggal. Nanti, akan dikawal pemerintah proseses pencairannya," katanya saat berkunjung ke rumah almarhum Rochmani, jamaah haji asal Desa Kranggan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Selasa malam.

Rochmani menjadi salah satu korban tragedi di Mina. Wagub juga mengatakan, nantinya diharapkan korban tragedi itu juga mendapatkan santunan seperti yang dialami korban jatuhnya crane.

"Kalau crane, hampir pasti. Kami harapkan nanti ada santunan dari Arab seperti korban crane," ujarnya.

Ia juga mengatakan, pemerintah provinsi sudah meminta ke petugas haji meminta Arab Saudi terbuka dalam hasil investigasi yang dilakukan. Selain itu, pemerintah juga berharap Arab Saudi memerhatikan jamaah asal Asia.

Jamaah Asia, salah satunya Indonesia cukup banyak warganya yang menunaikan ibadah haji serta umrah. Dengan itu, harusnya pemerintah Arab Saudi juga bisa memberikan kontribusi misalnya penunjuk jalan denga bahasa Indonesia ataupun melayu.

"Kami sudah minta pelayanan umum ditingkatkan, termasuk untuk keselamatan," katanya.

Rochmani menjadi korban tragedi Mina. Selain ia, ada jamaah lain yang juga menjadi korban tragedi Mina, yaitu Siti Muanifah, yang juga warga Desa Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

Wagub Jatim mengaku sengaja datang ke rumah duka, mengucapkan bela sungkawa langsung atas wafatnya almarhum. Ia juga mendoakan keluarga diberi sabar dengan musibah tersebut.

Secara total, di Jatim terdapat 10 jamaah yang meninggal dunia akibat tragedi Mina tersebut. Selain meninggal, masih terdapat sekitar 20 jamaah yang belum bisa dihubungi. Ia berharap, jamaah yang belum bisa dihubungi ini dalam kondisi sehat semua.

Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi melaporkan jumlah korban yang tewas akibat berdesak-desakan keluar dari Mina menuju tempat melempar jumroh menjadi 717 orang. Sementara itu, jumlah korban terluka mencapai 863 orang.

Kejadian itu bukan hanya terjadi pertama kali, melainkan sudah berulangkali. Sebelumnya, pada 2 Juli 1990 sebanyak 1426 korban tewas. Pada 23 mei 1994, insiden Mina kembali terjadi dengan korban 270 meninggal dunia.

Empat tahun kemudian tepatnya 9 April 1998 sebanyak 118 korban meninggal dunia. Pada 5 Maret 2001, 35 orang juga meninggal dunia. Dua tahun kemudian 11 Februari 2003 setidaknya 250 jamaah pelempar jumroh meninggal dunia. Sementara pada 12 Januari 2006 sebanyak 364 orang meninggal dunia.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015