Dengan menggunakan asumsi belanja jasa konsultan sebesar 2,5 persen dari anggaran infrastruktur serta berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Konsultan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maka setiap tahun diperkirakan terjadi defisit t
Lombok Barat (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan A Djalil mengatakan Indonesia setiap tahun mengalami defisit tenaga konsultan bidang pekerjaan umum sekitar 10 ribu orang.

Dia mengatakan hal itu saat menyampaikan pidato kunci pada Rapat Kerja Nasional Ikatan Konsultan Indonesia (Inkindo) di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

"Dengan menggunakan asumsi belanja jasa konsultan sebesar 2,5 persen dari anggaran infrastruktur serta berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Konsultan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maka setiap tahun diperkirakan terjadi defisit tenaga konsultan sebanyak 10 ribu orang," katanya dalam pidato yang dibacakan Deputi Pengembangan Regional Bappenas, Arifin Budiyarto.

Pemerintah, katanya, menyadari penambahan tenaga konsultan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena anggaran pembangunan infrastruktur naik signifikan hingga Rp5.400 triliun selama periode 2015-2019.

"Hal ini merupakan peluang usaha dan sekaligus tantangan bagi dunia usaha jasa konsultan di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Ketua Inkindo Nugroho Pudji Rahardjo mengakui bahwa jumlah konsultan sangat tidak sebanding dengan kebutuhan yang ada saat ini.

"Kita ini hanya mampu memenuhi kira-kira sepertiga dari kebutuhan saja," katanya.

Namun, Nugroho tidak memastikan jumlah sebenarnya kebutuhan konsultan secara menyeluruh. Dia hanya menyebutkan jumlah konsultan pembangunan jalan di tahun 2014 hanya sekitar 15.600 di Indonesia, padahal kebutuhannya 50 ribu orang.

Bahkan, jumlah konsultan untuk pembangunan bendungan lebih tidak seimbang lagi. Jumlah bendungan yang dibangun 49 unit selama lima tahun tapi konsultan cuma 20 orang.

"Padahal satu bendungan kan terdiri dari satu tim konsultan. Masa untuk 49 bendungan cuma ada 20 konsultan," katanya.

Untuk mengatasi kekurangan jumlah konsultan itu, Nugroho mengusulkan agar para dosen di perguruan tinggi bisa mendapatkan sertifikat konsultan sebab secara akademik mereka telah menguasai ilmu kendati tidak benyak memiliki pengalaman.

Ia juga mengusulkan adanya pendidikan khusus konsultan yang setelah lulus dapat diberi sertifikat sehingga jumlah konsultan bisa bertambah.

Dia juga mengakui minat sarjana teknik untuk menekuni bidang konsultan juga menurun dan mereka lebih memilih bekerja di bidang lain.

Rapat Kerja Nasional Inkindo dilaksanakan di Lombok Barat pada 29 September - 1 Oktober 2015.

Pewarta: Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015