Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana meminta pemerintah mempercepat pembangunan sejumlah ruas jalan tol di Jabodetabek sampai 2019 demi mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Beban terberat ruas tol di Jakarta saat ini ada di Jalur Lingkar Luar Jakarta, Karena itu, pembangunan jaringan jalan tol yang baru harus bisa segera diselesaikan. Setidaknya harus selesai pada 2019 sehingga bisa mengurangi kemacetan,” kata Yudi di Jakarta, Jumat.

Ia menyebtukan, adapun ruas jaringan jalan tol yang masih terkendala pembebasan lahan adalah Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran (18,86%), ruas Kunciran-Serpong (27,65%), Serpong-Cinere (persiapan pengadaan tanah), Cimanggis-Cibitung (0,3%), Cibitung-Cilincing (10,56%), Depok-Antasari (26,42%), Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (29,19%) dan Cinere-Jagorawi (63,71%).

"Jaringan jalan tol yang terintegrasi di Jakarta ini sangat membantu untuk mengurai kemacetan. Sayangnya, masih terkendala masalah tanah. Kami berharap operator bisa membuat terobosan-terobosan agar pembebasan lahan bisa segera tuntas dan jalan tol Jabodetabek ini bisa terhubung di akhir 2019,” kata Yudi.

Komisi V DPR RI meninjau sejumlah ruas tol di Jabodetabek, seperti akses menuju Tanjung Priok yang dibiayai APBN melalui pinjaman, yakni dari pinjaman JICA sebesar Rp4,5 triliun dan anggaran konstruksi Rp3,5 triliun.

Proyek ini semula ditargetkan rampung akhir tahun 2015, namun dipastikan tidak tercapai. Perjanjian pinjaman tahap I dilakukan pada 31 Maret 2005 dengan nilai Rp2,236 triliun sedangkan untuk tahap II dilakukan pada tanggal 29 Maret 2006 dengan nilai Rp2,263 triliun.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015